Topmetro.News – Menpora (Menteri Pemuda dan Olahraga) Republik Indonesia, Zainudin Amali membuka secara resmi, ajang Peparpenas (Pekan Paralympic Pelajar Nasional) IX/2019 berlangsung, pada Sabtu (09/11/2019) sore di GOR Rawamangun, Pulogadung Jakarta Timur. Menpora juga menyebutkan, di ajang ini merupakan bentuk nyata pemerintah, tak membedakan disabilitas.
Peparpenas 2019 yang berlangsung dari tanggal 6-13 November 2019 ini, mempertandingkan 6 cabang olahraga antara lain atletik, renang, bulutangkis, tenis meja, catur dan boccia yang diikuti 486 atlet dari 33 provinsi.
Menpora mengatakan, kegiatan ini adalah kegiatan rutin yang dilakukan setiap 2 tahun sekali. Dan kegiatan ini sekaligus membuktikan bahwa, pemerintah tidak membeda-bedakan antara penyandang disabilitas maupun tidak. “Even olahraga ini adalah bentuk nyata, bahwa pemerintah memperlakukan secara sama baik yang disabilitas maupun tidak, dan prestasinya juga tetap kita harapkan. Karena dari, even ini diharapkan akan menjadi potensi untuk menjadi juara, baik di tingkat nasional atau Internasional,” jelasnya.
Zainudin berharap besar kepada seluruh pemerintah daerah. Yang dimulai tingkat Provinsi serta Kabupaten/ kota, untuk bersama–sama dengan pemerintah pusat. Dalam hal ini kemenpora lebih serius memberikan perhatian terhadap kaum difabel. Salah satunya memberi ruang yang sama antara atlet difabel, dengan atlet non difabel.
Terharu Melihat Semangat Atlet Disabilitas
“Saya terharu melihat semangat mereka kaum disabilitas kita semangatnya sama dengan kita. Itulah yang membuat kami terharu. Tentu kita berharap ke depannya, perhatian khususnya pemerintah daerah terhadap kaum disabilitas, untuk segala urusan khususnya olahraga. Mereka difasilitasi diberi ruang sama dengan yang bukan. Ini membuktikan bahwa mereka gak ada perasaan minder, gak ada perasaan rendah diri walaupun mereka secara fisik ada kekurangan,” pesan Zainudin.
Kemenpora juga akan berupaya terus memberikan kesempatan bagi kaum difabel untuk bisa berkreasi, beraktifitas, salah satunya mengembangkan bakatnya di bidang olahraga. Zainudin menilai, saat ini banyak kaum difabel yang belum sepenuhnya mendapat kesempatan, yang sama dengan atlet normal. Maka, selaras dengan program pemerintah, dalam rangka pembangunan sumber daya manusia.
Zainudin mengajak seluruh pemerintah daerah untuk melibatkan langsung kaum disabilitas, dalam menyukseskan program-program pemerintah. “Kami dari Kemenpora tentu akan mendorong terus supaya kegiatan-kegiatan ini lebih banyak, sehingga mereka punya kesempatan yang banyak untuk bisa berkreasi, beraktifitas. Saat ini pemerintah terutama dalam rangka pembangunan sumber daya manusia kita. Mereka juga menjadi bagian untuk kita sentuh, dengan program-program sumber daya manusia,” harap Menpora.(TMN-YOFE)
