Topmetro.News – Kontingen Sumut mengusung misi besar, mematahkan dominasi trio Provinsi Jawa. Pada Peparpenas (Pekan Paralimpik Pelajar Nasional) IX/ 2019 di Jakarta. Dalam multi event olahraga Paralympic terakbar tingkat nasional itu, kontingen Sumut menargetkan prestasi lebih baik, dari dua tahun pelaksanaan sebelumnya.
Pada Peparpenas 2015 di Jawa Barat lalu, Sumut finish di posisi ke -12 dengan Raihan 3 emas, 3 perak, 3 perunggu. Kala itu, Jawa Timur secara mengejutkan tampil sebagai juara umum, dengan mengalahkan dominasi tuan rumah Jawa Barat. Kemudian pada Peparpenas VIII/2017 lalu di Jawa Tengah, Sumut mampu memperbaiki prestasi setelah finish di posisi ke-9, dengan meraih total 7 emas, 4 perak, 7 perunggu. Kala itu, Jawa Tengah merebut juara umum yang dua tahun silam menjadi milik Jatim.
Pada Peparpenas 2019 ini DKI Jakarta sebagai tuan rumah, menjadi kesempatan bagi Sumut untuk mematahkan dominasi trio “Jawa” yang selalu tampil terbaik. Pada event yang dimulai 7-13 November itu, Sumut minimal bisa naik dari peringkat 9 besar.
Ketua Kontingen Harapkan Atlet dan Pelatih Jaga Kondisi
Ketua kontingen Peparpenas Sumut, M Rusli mengatakan, dua hari jelang perlombaan dimulai. Untuk itu, diharapkan seluruh atlet dan pelatih tetap diintruksikan untuk menjaga kondisi badan, terutama fisik dan stamina agar tetap terjaga saat hari H.
“Sampai hari Jumat kita terus memantau kondisi atlet, begitu juga yang menjadikan kendala tim kami konsultasi ke pelatih dan pendamping. Mudah-mudahan sampai perlombaan nanti, mereka (atlet-red) bisa tampil maksimal,” ucap Rusli didampingi sekretaris kontingen Ramdoni Rusdi, dan Wasekum Johan Erik Purba, di Jakarta, pada Jumat (08/11/2019) kemarin.
Rusli mengatakan, sesuai dengan misi yang diemban sejak awal, bahwa Sumut harus lebih baik dari tahun sebelumnya. Adanya seleksi daerah (Selekda) dalam menjaring atlet terbaik, menjadi alasan pihaknya optimis atlet yang mewakili Sumut benar-benar berkualitas, sebagai andalan Sumut dalam meraup medali. Rusli pun sangat yakin, Sumut minimal bisa lebih baik dari Peparnas 2017 silam. Rusli pun berharap semua cabor minimal, bisa meraih medali emas seperti tahun 2017.
“Tahun 2017 Sumut peringkat sembilan. Tahun ini minimal lebih baik lah. Apalagi kan atlet yang berlaga nanti hasil Selekda yang begitu ketat. Kita tentu berharap semua cabor bisa meraih medali emas. Terutama atletik yang menjadi cabor lumbung medali kita, karena 14 dari 20 atlet yang perkuat Sumut adalah atlet atletik,” optimis Rusli.
Cabor Atletik Jadi Lumbung Emas Bagi Kontingen Sumut
Cabang olahraga atletik sepertinya akan menjadi harapan besar bagi Sumut, untuk mendulang keping-keping medali. Sebab 70 persen atlet Sumut berasal dari atletik.
Pelatih atletik Sumut Zaki mengatakan, peluang medali ada pada sejumlah nomor. Seperti Fransiskus Zebua berpeluang medali emas, di nomor 100 dan 200 meter T11-12 putra. Kemudian, M Anjasta juga berpeluang emas di nomor 100 dan 200 meter T13 putra. Sementara di nomor kursi roda, Robby Syahrul juga berpeluang emas di nomor 100 meter T52-54 putra. Target tahun ini hampir sama dengan torehan Peparpenas 2017. Kala itu, atletik turut menyumbangkan 5 emas 3 perak dan, 6 perunggu bagi Sumut.
“Prediksi dan target kita awalnya lima emas dari nomor lari. Kita masih melihat lawan dan hasil klasifikasi atlet. Mudah-mudahan target tercapai, karena atlet pelajar ini kekuatan tiap tahun termasuk banyak pendatang,” jelas Zaki.
Kontingen Peparpenas Sumut Diperkuat 20 Atlet
Pada Peparpenas 2019 ini, tampaknya seluruh kontingen provinsi maksimal hanya bisa mengirimkan atletnya 20 orang, untuk turun di empat klasifikasi. Sumut sendiri, akan turun di lima dari enam cabor yang dipertandingkan di Peparpenas. Klasifikasi tuna netra ada 4 atlet yakni Muhammad Triresha Anjasta, Fransiskus Zebua (atletik), Khairunnisa dan Yayukari Mendrofa (catur). Klasifikasi tuna daksa 8 orang, M Auliya Anshori (renang), M Rizky, Prayuda, Desy Manik, Robby Syahrul Ramadhan, Geryn Pratama Simatupang, Reza Aulia (atletik), Zat Fachri (boccia).
Kemudian tuna grahita 4 orang, M Khairurrasyid (bulutangkis), Yuwanda, Timotius Cen Agung, Agnes Monica (atletik). Serta tuna rungu wicara 4 orang, Riyadh Firmansyah, Madinsama Arinta Pinem, Lidya Meisyarah (atletik), dan Janesa Liliana (renang).
Adapun enam cabor yang diperlombakan di Peparpenas, yakni Atletik di Stadion Sumantri Brojonegoro, renang di kolam renang Otista, tenis meja di GOR Otista. Kemudian bulutangkis di GOR Pulo Gadung, Bocia di GOR Matraman Untan Kayu, dan catur di Hotel Cempaka. (TMN-YOFE)