Promosi FDT Diharapkan Sampai ke Manca Negara

Festival Danau Toba

topmetro.news – Pemangku pariwisata di Sumut menyayangkan Festival Danau Toba (FDT) digelar pada ujung tahun. Bahkan mereka kesal, kenapa baru diajak duduk bersama oleh Pemprovsu kurang dari dua minggu even tersebut dimulai.

Hal ini terungkap dalam pertemuan Koordinasi Rapat Kegiatan FDT & North Sumatera Music Festival 2019 di Hotel Le Polonia Medan, Selasa (26/11/2019), yang diinisiasi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumut.

“Kami menyesalkan kenapa baru di PABPD (even FDT) dikelola. Dan menyayangkan dua minggu lagi acara mau digelar, kami baru diajak kumpul,” ujar Klemen Gultom, perwakilan ASITA Sumut.

Pihaknya mengaku bingung mesti memberi kontribusi apa kepada Pemprovsu dalam pagelaran yang sudah memasuki tahun ketujuh tersebut. Sebab umumnya wisatawan yang mereka handle, sudah jauh-jauh hari ditentukan rute yang akan dilalui sesuai dengan waktu kunjungannya pula.

“Begitupun kami tetap membuka kerja sama dengan pemprov. Kira-kira apa yang bisa kami bantu nantinya. Dan mudah-mudahan ini sebuah kejadian, bukan kebiasaan di tahun-tahun berikutnya,” katanya.

FDT dan Wisatawan

Rapat yang dimoderatori Kepala Bidang Bina Seni Budaya dan Pengembangan Ekonomi Kreatif pada Disbudpar Sumut, Rismaria Hutabarat itu, perwakilan pelaku wisata lainnya, Erwil dari Wonderful Holiday juga menyatakan hal senada. Menurutnya, di waktu yang sudah mepet ini even FDT sangat sulit mendatangkan wisatawan nusantara maupun mancanegara.

“Sebab dari tahun-tahun sebelumnya yang saya lihat, FDT kebanyakan dihadiri oleh wisatawan lokal atau domestik saja. Apakah ini memang menjadi sasaran kita? Sementara dari tujuan FDT ini digelar seperti yang telah disampaikan tadi, bahwa ingin mempromosikan KSPN Danau Toba kepada wisatawan nusantara juga mancanegara,” katanya.

Menjawab ini, Risma Hutabarat yang didampingi unsur panitia pelaksana lainnya, Martina, menegaskan kesuksesan FDT mesti dibantu semua pihak. Termasuk para pelaku pariwisata di Sumut. “Tidak bisa hanya kami saja. Tetapi kita semua yang ada di sini harus ikut berpartisipasi. Kami juga berharap semua yang hadir di sini, datang selama FDT berlangsung nanti. Dan segala kekurangan di tahun ini, akan kita perbaiki pada tahun mendatang,” katanya.

Martina menambahkan, pelaksanaan FDT di ujung tahun sekaligus ingin melihat antusiasme wisatawan melihat even tersebut, karena sudah dekat dengan waktu liburan. “Sebenarnya ada dua opsi mau kita lakukan. Yakni pada Juni dan Desember. Tapi kita mau coba di Desember. Di akhir tahun, orang bisa pulang kampung sekalian liburan ke KSPN Danau Toba sambil menyaksikan FDT,” katanya.

Pihaknya berharap jikalau nanti sukses digelar pada akhir tahun, maka Festival Danau Toba dapat dijadikan even tetap setiap tahunnya. “Ini yang paling penting bagi kita. Even tetap ini dapat kita pertahankan. Jangan lagi tahun depan dibuat bulan enam. Tahun berikutnya Bulan Desember,” katanya.

Perwakilan dari Badan Pelaksana Otorita Danau Toba (BPODT), Tito, pada kesempatan itu menyampaikan pihaknya siap berkolaborasi dengan Pemprovsu guna suksesi FDT 2019. Apalagi selama ini, kata dia, pihaknya telah rutin melaksanakan pagelaran seni dan budaya pada tiga lokasi di KSPN Danau Toba.

Turut hadir sejumlah perwakilan konsulat jenderal seperti dari Jepang, Belanda, China, Taiwan, dan Malaysia, serta stakeholder terkait lainnya.

reporter | Erris JN

Related posts

Leave a Comment