Pengusiran Wartawan di DPRD Medan Jadi Sorotan Masyarakat

pengusiran wartawan di DPRD Medan

topmetro.news – Arogansi staf Humas Sekretariat DPRD Medan Ika Syafitri Dewi terhadap sejumlah pekerja media di DPRD Medan berbuntut panjang. Sebagaimana diketahui, oknum staf itu melakukan pengusiran wartawan di DPRD Medan. Lalu kemudian mencak-mencak di presroom karena jadi pemberitaan.

Walikota Medan pun diminta menindak staf yang bertindak arogan, karena akan membuat citra buruk Pemko Medan. “Gawat… Kok bisa begitu. Wartawan itu mitra kerjanya anggota DPRD. Kalaupun dibuka berapa anggaran reses itu kan resmi dan tidak ada yang perlu dirahasiakan,” ungkap tokoh masyarakat, Ferdinand Lumbantobing kepada wartawan, Jumat (29/11/2019).

Ferdinand mengaku sangat geram dengan tindakan staf yang bertindak arogan tersebut. “Harus diingat itu. Wartawan itu bukan pengemis atau budak. Tolong sekwan usut itu. Ada apa, mengapa? Jangan terlampau arogan lah. Kalian juga makan gaji dari uang rakyat. Kalau perlu, Pak Walikota atau sekda, mutasi saja ke kantor kelurahan,” jelas Ferdinand.

Ketua DPRD Medan

Sementara itu, Ketua DPRD Kota Medan Hasyim SE menyebutkan, perihal kasus pengusiran wartawan di DPRD Medan pada pertemuan DPRD Bantul beberapa waktu lalu tak mesti lagi terjadi.

Untuk itu dikatakannya, Sekretaris DPRD Kota Medan harus mengambil langkah memperbaiki kinerja para anggotanya.

“Saya harap ke depannya sekwan harus bisa memperbaikinya. Kepada para staf juga harus memperjelas dari awal. Apakah rapat ini tertutup atau tidak. Kalau tertutup mestinya diberitahukan terlebih dahulu agar tak menjadi salah paham. Kita tetap berusaha untuk positif thinking,” ungkap Hasyim, Jumat (29/11/2019).

Karena, kata Hasyim, persoalan anggaran boleh dan sah-sah saja untuk diketahui oleh masyarakat dan memang harus terbuka. Apalagi pertemuan kemarin dengan anggota DPRD Bantul hanya sekedar konsultasi dan diskusi.

“Mungkin ini ada kesalahan dan mesti diperbaiki. Sebab kita ingin semua bagian di DPRD Kota Medan bekerja harmonis. Mulai dari staf, honorer, dewan, dan lainnya bisa bersinergi,” ujar Hasyim.

Diberitakan sebelumnya, beberapa waktu lalu, DPRD Bantul mengadakan kunjungan ke DPRD Kota Medan. Dalam pertemuan itu mereka mempertanyakan tentang anggaran reses dan sosialisasi peraturan daerah (sosper).

Namun tiba-tiba, kegiatan belum selesai, seorang staf DPRD Kota Medan bernama Ika Syahfitri Dewi mengusir sejumlah wartawan yang sedang bertugas.

reporter | Jeremi Taran

Related posts

Leave a Comment