Penghuni Ruko Pemkab Aceh Singkil Tahunan tak Mau Bayar Sewa

Aset Pemkab Aceh Singkil

topmetro.news – Aset Pemkab Aceh Singkil bisa dikatakan banyak, tapi sepertinya tidak mampu dimaksimalkan untuk PAD (Pendapatan Asli Daerah). Dimana pada tahun 2020, anggaran Pemkab Aceh Singkil bertahan pada angka Rp980 miliar lebih saja.

Reporter topmetro.news mencoba mencari tahu besaran pendapatan daerah melalui aset pemda. Di antaranya berupa ruko (rumah toko) yang banyak bertaburan di wilayah Aceh Singkil dan dikelola BPKK.

Kepala BPKK melalui Kabid Aset Arief Pujianto menjelaskan, sedikitnya ada 29 ruko yang dikelola pihak mereka. Namun tidak semua menghasilkan PAD, karena ada penyewa yang tak membayar sewa.

“Ada sembilan ruko di Kecamatan Singkil. Di Kecamatan Gunung Meriah 11 ruko dan di Kecamatan Simpang Kanan sembilan ruko. Namun ruko yang ada di Kecamatan Gunung Meriah ada dua pintu penyewa tak mau membayar sewa,” ucap Arief.

Mereka sudah menyewa dari akhir tahun 2015 dan sampai saat ini belum ada membayar sewa. Di antaranya inisial YM dan HT. Keduanya sudah menghuni ruko itu lebih kurang empat tahun ini.

“Kami sudah menyurati dan menghubungi mereka via telepon. Namun sampai akhir tahun 2019 ini, itikad baik mereka untuk membayar belum ada,” tutur Arief.

Penertiban Ruko

Arief menambahkan bahwa dua orang tersebut menyewa ruko yang ada di Desa Lae Butar Kecamatan Gunung Meriah. “Sewa per tahunnya itu yakni Rp7,5 juta. Kalikan saja berapa sudah uang pemkab tertanam disitu,” katanya.

Mereka berharap ada itikad baik penyewa untuk melunasi sewa tersebut. “Karena sewa itu masuk ke kas daerah. Namun kalau memang hal itu tidak juga diindahkan, maka kita akan mengambil tindakan tegas. Rencananya akhir tahun ini kita akan melakukan penertiban dengan menurunkan personil pol PP dan pihak terkait,” imbuhnya.

Sementara itu salah seorang penyewa ruko yang tak mau disebutkan namanya, saat ditanya reporter topmetro.news bagaimana tanggapanya mengenai dua orang tersebut yang tak mau membayar sewa mengatakan, bahwa secara pribadi tak keberatan, karena dirinya tak dirugikan.

Namun menurut dia, hal ini tak adil bagi mereka. “Kalau secara pribadi kami tak dirugikan. Namun ini tidak adil. Kenapa kami wajib membayar sewa sedangkan mereka tidak,” tuturnya.

“Seharusnya kami juga digratiskan, bila benar seperti itu ceritanya,” tambahnya.

reporter | Rusid Hidayat Berutu

Related posts

Leave a Comment