TOPMETRO.NEWS – Siapa yang tak ingin keliling dunia? Bisa melancong dari satu kota ke kota lain, berpindah-pindah negara, melintasi benua tentu jadi impian banyak orang.
Permasalahan utama yang akan dihadapi untuk keliling dunia dalam sekali jalan ada dua: waktu dan biaya.
Menurut pengalaman Dina dan Ryan, narablog Duaransel, untuk membiayai perjalanan keliling dunia, mereka memberhentikan sewa apartemen karena tak akan dipakai dalam jangka waktu lama. Pasangan suami istri tersebut bahkan menjual barang-barang seperti televisi, komputer, dan furnitur.
Selain biaya, Anda juga akan butuh banyak waktu dan kemungkinan besar harus meninggalkan pekerjaan dan teman-teman untuk sementara, momen bersama keluarga, atau saat-saat penting bersama orang terdekat. Namun, bila sudah niat menjelajah dunia, Anda tentu harus berani berkorban.
Lonely Planet menulis bahwa untuk berkeliling dunia Anda harus mengikuti sebuah aturan, yaitu menyusuri jalur global, baik itu jalur timur atau barat, dan tak ada acara untuk kembali dulu ke kampung halaman.
Ditulis dalam blognya, menurut Dina dan Ryan pulang kampung itu mahal. Bila ingin mengunjungi beberapa negara bisa dilakukan secara berurutan. Misalnya, dari Spanyol ingin ke Portugis, Prancis, Belanda, dan Jerman, jangan bolak-balik ke Indonesia, lebih baik merambat dari satu negara ke negara lain karena tentu lebih efisien dan murah dilansir dari Beritagar.id.
Barang bawaan
Untuk melancong keliling dunia ala peransel (backpacker) tentunya Anda hanya perlu membawa barang yang muat di tas punggung. Bila belum bisa membawa sedikit barang, Anda bisa membawa ransel dengan ukuran lebih besar agar lebih muat banyak barang, tetapi dengan konsekuensi beban di punggung yang juga lebih berat.
Fokuslah pada bawaan pakaian sesuai iklim di negara tujuan, pakaian dalam secukupnya, obat-obatan, kamera, universal adapter, ponsel, laptop atau tablet bila dibutuhkan, perlengkapan mandi dan perawatan tubuh dalam ukuran kecil.
Tak perlu membawa baju banyak-banyak, karena perjalanan jangka panjang akan membuat Anda memiliki cukup waktu untuk ke penatu atau mencuci baju sendiri di penginapan.
Waktu dan biaya
Waktu yang dibutuhkan untuk keliling dunia bisa disesuaikan dengan yang Anda butuhkan untuk mengeksplor suatu negara, totalnya bisa jadi dua bulan, enam bulan, satu tahun, atau bahkan bertahun-tahun seperti yang dilakukan Dina dan Ryan.
Untuk merencanakan perjalanan keliling dunia, tentu Anda butuh menabung lebih banyak dan memprioritaskan perjalanan ini.
Semakin lama waktu yang dibutuhkan untuk melancong, kemungkinan besar Anda akan butuh banyak biaya. Bila tabungan tidak mencukupi, jangan terburu-buru mengurungkan niat. Cobalah cari pekerjaan yang bisa dikerjakan di mana saja, seperti menjadi penulis, narablog, atau fotografer.
Menurut Dina dan Ryan, untuk menghemat biaya selama melancong adalah dengan cara rutin mengecek tiket penerbangan murah, mencari promosi, tidak tergoda membeli suvenir karena akan menghabiskan banyak tempat, dan bekerja selagi melancong.
Cara lain hemat biaya adalah makan makanan lokal yang murah meriah dibanding restoran, menggunakan kendaraan umum atau berjalan kaki, dan mencari penginapan murah seperti hostel atau losmen yang menyediakan sarapan agar lebih hemat.
Untuk pesawat, Anda bisa memesan round the world ticket atau tiket keliling dunia untuk turis agar bisa terbang dan keliling dunia dengan harga tiket yang relatif rendah. Biasanya, Anda memulai dan mengakhiri perjalanan di tempat yang sama.
Seperti dilansir situs KLM, kisaran biaya dari Tokyo – Amsterdam – London – Paris – Venesia – Roma – Madrid – Cancun – Havana – Los Angeles – Honolulu – Tokyo seharga EUR 3.995 atau sekitar Rp56,6 juta.
Sedangkan, rute London – Beijing – Osaka – Honolulu – Guatemala – Lima – London sebesar EUR 2.350, kira-kira Rp33,3 juta.
Lalu, untuk rute Amsterdam – Miami – Cancun – Honolulu – Bali – Amsterdam sebesar EUR 2.995 atau sekitar Rp42,5 juta.
Bila memutuskan untuk menggunakan Star Alliance, ada beberapa jenis tiket sesuai dengan berapa kilometer perjalanan Anda. Sebagai perkiraan, Anda bisa terbang ke tiga benua (tidak termasuk Amerika Serikat) dalam 47.000 km, dan 63.000 km untuk ke 5 benua.
Persiapan
Sebelum berangkat, pastikan Anda mencari informasi mengenai persyaratan di negara tujuan, termasuk kisaran biaya, visa, atau aturan-aturan yang harus diketahui turis.
Buatlah jadwal perjalanan bila dirasa perlu, tetapi bila ingin perjalanan yang lebih penuh kejutan, bisa menelusuri daerah per daerah atau bertanya pada warga lokal soal tempat wisata menarik.
Cari informasi mengenai fenomena alam atau festival yang menarik di negara tujuan, seperti aurora borealis di Islandia atau festival holi di India yang sayang untuk dilewatkan.
Bila tidak melancong solo, pastikan memilih teman perjalanan yang tepat sehingga kegiatan berkeliling dunia lebih seru.
Pastikan Anda membawa dan menyimpan uang di tempat yang aman. Baik itu dipisah tempat, atau dibawa dalam sabuk uang. Bawa serta kartu kredit dan kartu debit bagi yang tak suka membawa uang tunai dalam jumlah banyak.
Demi keamanan, Anda bisa menyiapkan asuransi kesehatan internasional agar bisa mendapatkan bantuan medis bila membutuhkan. Tak lupa, selalu memberi kabar keluarga dan orang terdekat mengenai keberadaan dan kabar Anda.
Matthew Karsten, narablog Expert Vagabond yang telah keliling dunia selama enam tahun, menuliskan tip melancong, antara lain selalu bersabar, bangun pagi dan berinteraksi dengan warga lokal, mengambil banyak foto, menjadi relawan, jangan pernah takut, dan membuka pikiran akan perbedaan.
“Jika Anda mengalami kesulitan jangan menyerah. Anda hanya belum menemukan solusi yang terbaik atau bertemu orang yang tepat,” tulisnya dalam artikel My 30 Best Travel Tips After 6 Years Traveling The World.(TMN)