topmetro.news – Kabupaten Tapanuli Utara merayakan Natal Oikoumene Tahun 2019 di zona religius Bukit Siatas Barita, tepatnya di pelataran kawasan Objek Wisata Salib Kasih, Jumat (27/12/2019).
Hampir semua denominasi gereja yang berada di wilayah itu ikut ambil bagian. Khotbah pun disampaikan Ephorus BNKP (sebuah gereja yang berbasis etnis Nias) Pdt Tuhoni Telaumbanua.
Ribuan jemaat Nasrani juga terlihat cukup bergembira. Natal ini mengusung Tema: Hiduplah Sebagai Sahabat Bagi Semua Orang (Yohannes 15:14-15).
Bupati Tapanuli Utara Drs Nikson Nababan MSi bersama istri Satika Simamora juga hadir, beserta sejumlah pejabat daerah.
Promosi Salib Kasih
Bupati merekomendasikan, Perayaan Natal di lokasi religius ini akan dapat dimanfaatkan sebagai sarana promosi. Sehingga destinasi Salib Kasih semakin dikenal masyarakat luas.
“Perayaan di lokasi wisata Salib Kasih ini seperti suasana Natal di Eropa dengan musim dinginnya. Untuk perayaan selanjutnya, semua harus berperan aktif. Termasuk anak-anak dan perantau. Dan acara dapat dikemas lebih kreatif lagi,” ucap bupati, di lokasi tropis yang berada di tengah hutan cemara itu.
Bupati juga menjelaskan, bahwa ke depan, lokasi itu akan didesain sebagai ‘one stop tourism’. Sehingga para wisatawan akan menginap di sekitar lokasi wisata tersebut.
Pemerintah juga berencana akan membuat taman bunga dan buah. Sehingga semakin menarik untuk dikunjungi melengkapi eksistensinya sebagai wisata rohani.
“Ke depan, saya berharap setiap denominiasi gereja yang ada di Tapanuli Utara juga akan memiliki bangunan rumah pohon sebagai bentuk keperdulian atas tempat ini,” cetusnya.
Tegaskan Status Patung
Suasana tiba-tiba hening saat bupati menyampaikan tentang status bangunan patung yang terletak di sebelah utara objek wisata Salib Kasih di Puncak Bukit Siatas Barita. Sejatinya, akan dibangun Patung Yesus Kristus. Namun saat ini sudah terlantar.
Kasus ini sendiri mendapat sorotan tajam dari berbagai pihak. Bahkan para pemuka agama dan tokoh masyarakat memandang, agar bangunan patung tersebut jangan dibiarkan terlantar.
“Saya sampaikan, bahwa kita tidak bisa melanjutkan pembangunan patung itu. Karena akan membuat temuan hukum baru. Ada kegagalan konstruksi disana dan statusnya sudah ‘ total lost’. Maka akan dibongkar, karena tidak ada jaminan kelayakan bangunan sesuai kajian konstruksi yang dilakukan. Kita akan upayakan untuk cari lahan baru yang sesuai agar tidak gagal lagi,” tegas bupati.
Bupati juga bermohon doa dan dukungan kepada rohaniawan agar ia dan jajaranya lebih mampu menjadi pemimpin dan pelayan yang bijak menghadapi tantangan dan tuntutan tugas yang semakin berkembang ke depan.
Di bahagian lain, ia berharap, pimpinan gereja dapat mengajak para jemaat agar lebih bijak dalam bermedia sosial.
Perayaan Oikoumene ini diselenggarakan Badan Koordinasi Antar Gereja (BKAG) Taput. Terlihat juga hadir Ketua DPRD Poltak Pakpahan dan istri, Forkopimda, Sekda Indra Simaremare dan istri, istri Wakil Bupati Marsaulina Sarlandy Hutabarat, para pimpinan denominasi gereja dan Ketua Panitia Pdt Harianto Harianja.
Perayaan diawali dengan prosesi dan berlangsung dengan hikmat di tengah guyuran hujan dan cuaca dingin. Para undangan, masyarakat pengunjung, serta para pengisi acara dari berbagai gereja tetap senantiasa mengikuti acara demi acara dengan penuh sukacita.
Natal Oikoumene diakhiri dengan hiburan dan ‘luckydraw’.
reporter | Jan Piter Simorangkir