topmetro.news – Kajari Tanjungbalai Bantu Siswa SMP Putus Sekolah. Sulitnya himpitan Ekonomi membuat Supriadi (16) harus berhenti Sekolah. Supriadi yang sempat mengecam Dunia Pendidikan di SMP Negeri 6 Kota Tanjungbalai, terpaksa berhenti sekolah sejak Oktober 2019 lalu akibat himpitan ekonomi yang menimpa keluarganya. Ditambah lagi ayahnya Sutrisno (60) yang sudah lama sakit-sakitan dan tak mampu untuk bekerja lagi.
Usai putus sekolah, Supriadi sehari-hari membantu ibunya bekerja serabutan untuk mencari nafkah menggantikan sang ayah. Dalam hatinya pun masih menyimpan rasa ingin bersekolah seperti anak-anak seusianya untuk mencapai cita-citanya. namun karena himpitan ekonomi keinginan besarnya terpaksa ia urungkan di tengah jalan.
Hati Kajari Tanjungbalai Tergugah Melihat Perjuangan Supriadi
Hingga kabar Supriadi sampai kepada Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari), Tanjungbalai, A.A.G Satya Marakandeya di dampingi Kasi Intel AB. Silitonga beserta jajarannya mengunjungi rumah sederhana Supriadi dan keluarga pada hari Selasa (25/2/2020).
Dalam kesempatan itu Kajari menyatakan bahwa Supriadi, akan dijadikan sebagai adik asuhnya karena Supriadi memiliki kemauan kuat untuk tetap sekolah. Pengangkatan Supriadi menjadi adik asuh Kajari merupakan bagian dari kegiatan Jaksa Masuk Sekolah (JMS) yang dilaksanakan setiap Minggu.
Beranjak dari program JMS ke SMPN 6 didapati informasi bahwa Supriadi tidak dapat bersekolah karena berasal dari keluarga tidak mampu.
“Supriadi diangkat sebagai adik asuh untuk membantu agar bisa kembali sekolah hingga tamat SMA nanti. Dan itu merupakan bentuk rasa kepedulian dan tanggung jawab kami terhadap generasi anak bangsa,” tutur Kajari.
Kajari berdarah Bali ini melanjutkan, seluruh keperluan untuk pendidikan Supriadi akan ditanggung sebab belum saatnya Supriadi bekerja sekalipun itu untuk membantu perekonomian keluarga.
Dengan kegiatan ini jajaran Kejari ingin mengajak Pemerintah Kota Tanjungbalai agar lebih peduli terhadap anak-anak didik atau pelajar yang kurang mampu bersekolah.
“Harapan saya, apa yang kami lakukan terhadap Supriadi dengan cara menyisihkan sebagian rejeki, menjadi momen bagi kita semua warga Tanjungbalai untuk mulai memperhatikan dunia pendidikan. Khususnya anak-anak kurang mampu yang masih ingin sekolah,” ujar Kajari.
Ibu Supriadi, Samini menerima kunjungan rombongan Kajari mengucapkan ribuan terima kasih kepada para jaksa yang begitu peduli terhadap masa depan anaknya.
“Saya atas nama orangtua Supriyadi mengucapkan terima kasih. Semoga diberikan kelimpahan rejeki buat para pengacara negara itu,” kata Samini.
Usai bertemu orang tua Supriadi di rumah kontrakan di Kelurahan Seiraja Kecamatan Sei Tualang Raso, Kasi Intel Kejari, A. B Silitonga langsung membawa Supriadi membeli perlengkapan sekolah seperti baju, sepatu, buku dan tas, serta mendaftarkan kembali ke SMPN 6.
Reporter | Rahmadi