Edy Rahmayadi Curhat Soal Listrik di Sumut

Edy Rahmayadi

topmetro.news – Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Edy Rahmayadi bercerita alias curhat soal surplus listrik di wilayahnya. Namun terselip sindiran soal pemadaman yang masih kerap terjadi.

“Ingin saya informasikan, saat ini PLN kita ini 2.800 MW untuk Sumatera Utara. Yang terpakai adalah 2.100 MW sehingga kita surplus 700 MW. Walaupun masih kadang-kadang mati sana, mati sini,” jelas Edy Rahmayadi, Jumat (28/2/2020).

Hal ini disampaikan Edy di hadapan anggota Komisi VI DPR yang melakukan kunjungan kerja ke Sumut. Kunjungan ini dipimpin anggota Komisi VI dari Fraksi Partai NasDem, Martin Manurung.

Dalam kegiatan ini, Edy juga mengeluhkan soal kurangnya energi yang dibutuhkan Sumut untuk melakukan program pembangunan. Kekurangan energi ini, kata Edy, pernah menyebabkan investor pergi.

Gubsu Edy Rahmayadi: Kurangnya Daya Listrik Hingga Hengkangnya 50 Investor dari Sumut

Gubernur Sumatra Utara, Edy Rahmayadi, dan Wakil Gubernur, Musa Rajekshah, menyambut kunjungan kerja Komisi VI DPR RI di Aula Raja Inal Siregar, Kantor Gubernur Sumut, Jalan Diponegoro Medan, Jumat (28/02/2020).

Edy Rahmayadi

Dihadapan Komisi VI yang dipimpin Ketua, Martin Manurung, Gubernur Edy pun curhat mengenai masalah kekurangan daya listrik di Sumut, yang kemudian mengakibatkan hengkangnya 50 investor dari Sumut ke Majalengka.

Edy Rahmayadi mengatakan daya yang tersedia di Sumut masih sebesar 2.800 megawatt (MW). Dari jumlah itu, terdapat 2.100 yang diserap dan sisanya 700 MW cadangan daya.

Sementara untuk kaitan investasi Sumut hingga tahun 2028, dibutuhkan sekitar 5.362 MW lagi.

Perencanaan kebutuhan daya itu, kata Edy Rahmayadi, untuk mendukung rencana 16 program pembangunan prioritas yang sudah masuk di APBN, termasuk diantaranya Sumut Sport Center, rumah sakit internasional, pembangunan pelabuhan Kuala Tanjung dan lainnya.

“Saat itu kami undang investor dari Hongkong datang kenlmari. Kami bawa melihat ke kawasan industri Batubara. Dia lihat, dipelajari. Habis itu tak jadi membuka investasinya di Sumut,” seraya mengatakan mereka hengkang ke Majalengka.

“Bah, saya agak sedikit agak sewot gitu. Saya cek kentataan bahwa satu persoalannya adalah energi. Kalaulah jadi itu dipaksakan 50 perusahaan masuk ke situ, energi kita tak cukup makanya dia mundur. Saya ceritakan nanti tranportasi dan segalanya, tetapi yang permasalahan energi adalah pengambatnya,” tambah Edy.

Karena kekurangan daya listrik itu, Gubernur Edy Rahmayadi mengungkapkan telah mengundang investor untuk membangun pembangkit listrik di Kabupaten Batu Bara berkapasitas 4.800 MW.

Adapun pembangkit itu adalah Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU), yang akan dibangun oleh investor, yakni PT Hanlim Power Indonesia (HPI), anak usaha Hanlim Power Coorporation (HPC) Korea Selatan.

Edy menambahkan, investor sudah siap membangun pembangkit itu. Namun terkendala karena ijin dari PLN yang tak kunjung terbit. Untuk itu, Edy meminta dukungan Komisi VI DPR RI untuk lancarnya pembangunan PLTBG itu.

Edy Rahmayadi Undang Investor Bangun Pembangkit Listrik

Menurut Edy, rencana pembangunan pembangkit itu dilakukan 3 tahap, dimana tahap pertama 2×800 MW. Sehingga nanti kekurangan 700 MW, yakni 4.800 MW dari rencana kebutuhan 5.361 MW, diharapkan dapat dipenuhi PLN.

“Memang kalau dihitung sekarang kita surplus 700 MW, tapi kita tidak bisa berhenti di sini. Di 2024 PON di sini, kami butuh sport center, sport center membutuhkan energi yang besar. Dan banyak lagi yang akan kami rencanakan,” ujarnya.

Menanggapi hal itu, Direktur Regional Bisnis Sumatra PT PLN (Persero), Wiluyo Kusdwiharto mengatakan PLN terus menguatkan pasokan daya di Sumut.

Dalam Rencana Pengembangan Kelistrikan Sumut sesuai RUPTL 2019-2028, sebut Wiluyo, akan ada pertambahan daya 3.662,4 MW, yakni 1.678 MW dibangun PLN, 1.674 dari swasta dan 300 MW dari kerjasama-kerjasama.

Baca Juga: Gubsu Edy Rahmayadi Tetap Optimis Bangun Tol Dalam Kota Senilai Rp7 Triliun

Selain itu, akan dibangun transmisi 2.841,4 kms, yang terdiri dari 1.108,4 kms di saluran 150 kV, 1.193 kms di saluran 275 kV dan 500 kms di saluran 500 kV.

Wiluyo menambahkan, akan dibangun juga gardu induk 8.300 MVA, yang terdiri dari 3.330 MVA di saluran 150/20 kV, 3.500 MVA di saluran 275/150 kV dan 1.500 MVA di saluran 500/275 kV.

Sebelumnya, Ketua Komisi VI DPR RI, Martin Manurung mengatakan kesiapan pihaknya mendorong terwujudnya penyediaan listrik sebagaimana yang diinginkan Gubernur Edy Rahmayadi.

“Secara bertahap akan kita wujudkan,” kata politisi NasDem itu, seraya mengatakan akan mendorong PLN untuk menerbitkan ijin pembangunan PLTGU 4.800 MW di Batu Bara.

Terhambatnya ijin pembangunan PLTGU 4.800 MW itu, menurut Martin, adalah karena proses pergantian di direksi PLN beberapa waktu yang lalu.

“Namun tadi kan sudah kita tanya juga ke PLN, dalam waktu dekat akan bereslah itu,” sebut Martin.

Penulis :Erris

Related posts

Leave a Comment