Rusia dan Iran Peringatkan AS Jangan Lewati “Garis Merah”

TOPMETRO.NEWS – Rusia dan Iran telah memperingatkan akan mengambil tindakan militer terhadap Amerika Serikat jika melintasi “garis merah” lagi.

Rusia dan Iran telah memperbaharui dukungan mereka bagi pemerintah Suriah. Mereka mengatakan jika serangan rudal AS telah melanggar kedaulatan Suriah dan gagal meningkatkan moral ‘kelompok teror’.

Dalam perbincangan melalui saluran telepon dengan Presiden Suriah Bahsar Al Assad, Presiden Iran Hassan Rouhani mengatakan bahwa serangan pada hari Jumat merupakan pelanggaran terang-terangan terhadap kedaulatan Suriah, seperti diberitakan media Suriah yang dilansir dari Suara.com – Rusia dan Iran telah memperingatkan akan mengambil tindakan militer terhadap Amerika Serikat jika melintasi “garis merah” lagi.

Rusia dan Iran telah memperbaharui dukungan mereka bagi pemerintah Suriah. Mereka mengatakan jika serangan rudal AS telah melanggar kedaulatan Suriah dan gagal meningkatkan moral ‘kelompok teror’.

Dalam perbincangan melalui saluran telepon dengan Presiden Suriah Bahsar Al Assad, Presiden Iran Hassan Rouhani mengatakan bahwa serangan pada hari Jumat merupakan pelanggaran terang-terangan terhadap kedaulatan Suriah, seperti diberitakan media Suriah.

Assad menuduh AS berusaha meningkatkan moral para kelompok teror di Suriah. Sebuah pernyataan di media milik kelompok Hizbullah mengatakan jika serangan AS itu telah “melanggar garis merah” dan bersumpah untuk “membalas dengan kekuatan untuk setiap agresi” di masa depan dengan berbagai cara.

Kelompok militan Lebanon terdapat ribuan pejuang yang setia membela pemerintahan Assad.

Kremlin pun mengutip pernyataan Rouhani saat berbicara dengan Putin di telepon, “Kedua pihak tak bisa menerima tindakan AS yang agresif terhadap negara berdaulat yang melanggar hukum internasional.”

Putin dan Houhani juga diketahui telah menyelidiki insiden senjata kimia pada 4 April 2017. Dia menegaskan pemerintah Iran tak akan terpegaruh dengan serangan rudal Tomahawk milik Amerika.

Iran sendiri memberikan bantuan militer dan politik untuk Assad selama perang sipil di Suriah yang telah masuk tahun ke enam.

Pemerintah Suriah sendiri membantah pasukan militernya telah menggunakan senjata kimia.(TMN)

Related posts

Leave a Comment