Kasus KDRT
TOPMETRO.NEWS – Tak senang atas tindakan suaminya, Andri (24) warga Gang Manggis Martubung, Kecamatan Medan Labuhan besama adiknya menyambangi Mapolsek, Senin (20/2).
Kedatangan Andri untuk melaporkan kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) yang dideritanya.
Kepada petugas Andri menceritakan kasus KDRT yang dialaminya berawal saat diri sedang di rumah mertuanya di kawasan Klambir 5. Saat itu dirinya menanyakan pesanan kepada suaminya, namun pesanan tidak dibelikan oleh suaminya. Malah suaminya marah-marah dan menghajarnya.
“Aku tanya pesanan air minum tapi gak dibeli dan dia marah-marah kemudian mengahajar mataku sebelah kiri dengan tanganya,”kata Andri.
Katanya, sebelumnya dirinya tidak pernah dihajar suaminya kemungkinan ada pihak ketiga yang mengakibatkan suaminya marah-marah.
“Sudah 3 tahun kami menikah dan mempunyai anak 1 tapi tidak ada masalah tapi memang selama ini kami sering cek-cok kecil-kecil biasalah karena tinggal di rumah mertua,”katanya.
Hal senada juga dikatakan adik kandung Andri yang ikut ke Polsek Medan Labuhan yang mengatakan kalau kakaknya telah pisah rumah lantaran ribut dengan suaminya.
“Mereka sudah pisah rumah. Kakakku dihajar suaminya gara-gara masalah sepele,” keluh pria berusia 22 tahun itu.
Katanya, suami kakaknya bekerja di Dinas Perpajakan Kabupaten Karo.
“Suaminya kerja di kantor Pajak Kabanjahe. Mereka kawin bukan dijodohkan tapi kok suaminya menghajar kakakku gara-gara persoalan sepele nanya pesanan aqua yang tidak dibeli,”jelasnya.
Katanya kedatanganya ke Polsek Medan Labuhan untuk membuat visum karena kakaknya telah dibogem suaminya.
“Kami ke sini mau minta surat untuk visum,”ucapnya.
Terpisah, karena wilayah kejadian di Wilayah hukum Polsek Hamparan Perak maka petugas menyarankan agar korban buat laporan ke Polsek Hamparan Perak atau ke Polmas di Klambir 5 Hamparan Perak.
“Kasus ibu selesaikan dulu ke Polmas dan juga bukan di sini karena bukan wilayah hukum sini,”kata petugas.(TM-10\TM-02)
