topmetro.news – Polres Tanah Karo telah melakukan terobosan dengan menggandeng petani, pengusaha, bahkan Babinsa dan Babinkamtibnas bersinergi mengelola pemanfaatan lahan kosong, wujudkan masyarakat produktivitas melalui penanaman jagung.
“Kita memberikan informasi kepada dunia, bahwa Desa Kuta Bangun, Kecamatan Tiga Binanga sangat tangguh dalam ketahanan pangan, walaupun dalam Situasi Covid-19,” ujar Kapolres Karo AKBP Yustinus Setyo Indriono SH SIK, pada acara panen raya jagung di Desa Kuta Bangun Tigabinanga, Karo, Kamis (9/7/2020).
Hadir dalam panen raya tersebut, Bupati Karo Terkelin Brahmana SH MH, Dandim 0205/TK Letkol Inf Taufik Rizal Batubara, Kasipidum Firmansyah Siregar, Kadis Ketapang Paten Purba, Kadis Perikanan Sarjana Purba, Camat Tiga Binanga Membela Tarigan, Danramil Letda Inf M Sembiring, Kapolsek Tiga Binanga Iptu Pol Bengkel Ginting, dan Kabag Protokoler Frans Leo Surbakti.
Yustinus menyebutkan, keberhasilannya dalam melaksanakan program itu berkat dukungan pemkab setempat dan Forkopimda. Apalagi dalam mengakomodir lahan pertanian se-kecamatan Tiga Binanga, mempersiapkan 14 ribu haktar lahan.
Namun harga jagung saat ini di pasar dijual berkisar Rp2.800-Rp3.000Kg. Sedangkan harga normal yang diinginkan masyarakat petani, seharusnya Rp3.500-Rp3800 per/kilogram.
Dukung Polres Karo
Sementara itu, Terkelin Brahmana menyatakan, Pemkab Karo sangat mendukung program ketahanan pangan yang telah dilakukan Polres Karo. Terutama dalam mengimbangi ekonomi masyarakat melalui wujud produktivitas ketahanan pangan.
Di samping itu, Bupati menyampaikan, dalam waktu dekat ini Ketua DPRD Karo Iriani Br Tarigan akan menemui pihak pemangku kebijakan di Pemprovsu, dalam upaya menaikkan harga jagung seperti biasa.
Dandim 0205/TK Letkol Inf Taufik Rizal Batubara sangat mengapreisasi program ketahanan pangan yang dimotori Polres Tanah Karo.
Menurut Taufik, menghadapi sejumlah tantangan dalam mewujudkan kedaulatan pangan, pemerintah kerap menghadapi dilema ketika harga pangan menurun. Hal ini faktor keterbatasan lahan pertanian dan perubahan iklim.
Namun, katanya, upaya menggenjot produktivitas komoditas pangan dan merealisasikan target swasembada pangan tak bisa sepenuhnya bergantung kepada negara. Pemerintah pun mendorong kerja sama dengan pengusaha, petani, dan stakeholder lainnya, untuk mewujudkan ketahanan pangan.
reporter | Rafael M Putra Pinem