topmetro.news – Pembelajaran daring (dalam jaringan) yang dilakukan di masa pandemi, sepertinya belum mendapatkan perhatian serius dari pemerintah di daerah. Di Kota Medan banyak di antaranya orangtua yang bingung dengan sistem belajar daring. Apalagi mengharuskan mereka memiliki perangkat elektronik dan jaringan internet memadai.
Melihat kondisi ini, Wakil Ketua Covid-19 DPRD Medan Rudiawan Sitorus SPilI MPemI mendorong pemko mencari jalan keluar. “Kita mendapatkan banyak laporan dari masyarakat soal pembelajaran daring ini. Salah satunya soal alat yang tidak mereka miliki. Seperti smartphone android dan ketersediaan jaringan internet,” ungkap Rudiawan kepada wartawan di Medan, Senin (27/7/2020).
Pada kenyataannya, warga yang memiliki HP canggih sekalipun tetap tidak bisa menggunakan terus-menerus karena mahalnya paket data internet. “Ada juga, HP-nya punya, tapi tidak bisa membeli paket data. Ini juga menjadi keluhan warga,” ucapnya.
Perhatian Pemko Medan
Diutarakannya, persoalan ini perlu mendapat perhatian serius dari Pemko Medan. “Di saat keadaan ekonomi tengah sulit, ditambah dengan beban seperti ini, Pemerintah Kota Medan didorong untuk memberikan solusi bagi orangtua siswa. Salah satunya dengan menggandeng sejumlah perusahaan provider untuk memberikan layanan wifi gratis di setiap kelurahan. Atau meluncurkan paket data yang murah,” jelasnya.
Rudiawan juga mendorong perusahaan telekomunikasi untuk lebih berempati dalam mendorong dunia pendidikan saat ini. “Kalau selama ini mereka selalu untung, maka hari ini tidak salah juga keuntungan yang mereka dapat bisa disisihkan untuk membantu program pembelajaran daring ini,” harapnya.
Politisi PKS ini menilai, Pemko Medan perlu mengambil kebijakan dalam persoalan di lapangan. “Hari ini kita belum melihat langkah yang serius dari Pemko Medan dalam persoalan ini. Kebijakan untuk mengajak perusahaan telekomunikasi dalam menyediakan layanan internet murah dinilai merupakan langkah yang solutif,” jelasnya.
sumber | RELIS