Istri dan 2 Anak Mendadak Buta, Keluarga Silalahi Berharap Bantuan Pemerintah

Berharap Bantuan Pemerintah

TOPMETRO.NEWS – Butuh bantuan pemerintah. Ya, begitulah kondisi kehidupan keluarga Ramot Silalahi, warga di Nagori Bosar Galugur, Kecamatan Tanah Jawa, Kabupaten Simalungun. Pasalnya, tanpa sebab, istri dan anak-anaknya mendadak buta tanpa diketahui penyebabnya.

Berharap Bantuan Pemerintah, tak Pernah Bayangkan

Ramot Silalahi, Selasa (11/08/2020) mengatakan, seumur hidup tidak pernah membayangkan peristiwa yang dialami istri dan anak-anaknya.

Dikatakan Silalahi, kebutaan itu awalnya dialami istrinya, Rismawati (46) di tahun 2016 lalu.

”Awalnya hanya istriku,”sebutnya sembari mengatakan dari keluarga besarnya tidak ada yang mengalami kebutaan.

Namun seperti mimpi buruk bagi Silalahi, tahun 2019, putranya yang bernama Parluhutan Silalahi (25) juga menderita kondisi serupa, yakni kebutaan.

Seperti tidak habis-habisnya, putrinya yang bernama Hotma Ferawati Silalahi (24) juga mengalami penyakit yang sama sejak lima bulan silam.

Berharap Bantuan Pemerintah2

Ditinggal Pergi Suaminya

Sejak mengalami kebutaan, Hotma Ferawati Silalahi terpaksa kembali ke rumah orangtuanya karena ditinggal pergi suaminya.

Silalahi mengaku, telah membawa istri dan anaknya ke dokter untuk diperiksa, namun belum membuahkan hasil.

”Sudah pernah dibawa berobat, tapi belum ada perubahan juga,” kata Silalahi.

Untuk itu, Ramot Silalahi yang sehari-hari membuka warung tuak di Nagori Bosar Galugur, Kecamatan Tanah Jawa itu hanya bisa berharap bantuan Pemerintah Kabupaten Simalungun, khususnya Bupati JR Saragih untuk membantu perobatan istri dan kedua anaknya itu.

”Saya bermohon kepada pihak Pemerintah Kabupaten Simalungun supaya membantu biaya perobatan keluargaku,” tutur Ramot Silalahi.

Sementara itu Renson Tambunan, Ketua Karang Taruna Nagori Bosar Gulugur mengaku pihaknya siap membantu untuk menjembatani ke dinas terkait supaya keluarga Ramot Silalahi bisa segera terbantu.

Babinsa di Nagori Bosar Galugur, Sertu Marlon B Siregar mengatakan akan ikut membantu dengan membawa berkas keluarga ke Dinas Sosial dan Dinas Kesehatan agar keluarga Ramot Silalahi dibantu pihak Pemkab Simalungun.

Terjadi Setelah Usia Dewasa

Masalah baru datang menimpa istri dan anaknya di usia dewasa. Pertama yang mengalami kebutaan adalah istrinya. Pada bulan Juni 2014, penglihatan Rismawati kabur.

Beranjak dari situ, Rismawati memilih untuk membeli kaca mata di Kota Pematangsiantar. Sayang, kondisi kesehatan mata Rismawati semakin parah dan di bulan November 2014, ia bersama suaminya berangkat ke salah satu rumah sakit yang ada di Jalan Iskandar Mudah, Kota Medan untuk pemeriksaan lebih lanjut.

BACA JUGA | Peterus Silalahi Tuna Netra Jadi Tersangka di Polres Asahan, Ini Komentar Netizen

Hasil rekam medis yang diperoleh dari dokter mata, Rismawati menderita penyakit glaukoma. Selama setengah tahun mereka mengandalkan rumah sakit tersebut. Namun tidak ada hasil yang memuaskan.

”Saat itu istri saya masih dapat meraba-raba. Tetapi bulan berganti bulan penyakit istri saya belum juga terobati. Adapun biaya perobatan istri saya pada saat ini dengan biaya sendiri. Melihat situasi seperti ini saya sebagai suami mengambil langkah lain untuk berobat alternatif di Kota Pematangsiantar tetapi hasilnya tidak ada perubahan sama sekali,” katanya, Kamis (20/8/2020).

Semua Perjuangan belum Berhasil

Belum ada solusi terhadap kondisi kesehatan mata istrinya, di bulan September 2018, Ramot Silalahi mendapat kabar buruk itu lagi. Anaknya Parluhutan Silalahi pun mengalami gangguan kesehatan. Hal ini baru diketahui setelah Parluhutan Silalahi berobat mata di daerah perantuan, Bagan Batu, Provinsi Riau.

”Mendengar kabar tersebut saya langsung telepon adik ipar saya supaya Parluhutan Silalahi cepat diantar pulang ke kampung. Hari itu juga diantar ke Nagori Bosar Galugur,”kata Silalahi.

Esok harinya, Ramot membawa anaknya berobat ke rumah sakit mata di Kota Medan, tempat istrinya berobat dengan biaya sendiri. Pada saat itu Parluhutan masih bisa melihat secara samar. Alhasil, segala perjuangannya pun belum berhasil setelah hampir 1 tahun berobat, malah semakin parah.

”Melihat situasi seperti ini saya selaku bapak semakin terpuruk” terangnya.

Kabar tak disangka-sangka juga datang dari anak perempuannya. Maret 2020 putrinya juga tidak dapat lagi melihat.

Mirisnya, di saat dalam keadaan seperti itu, hubungan putrinya Hotma Verawati Silalahi dengan suami yang dinikahinya di tahun 2019, malah tidak harmonis.

Anak dan Menantu Jadi tak Harmonis

Hari selanjutnya, Hotma menghubungi ayahnya, Ramot dan meminta dijemput bersama cucunya. Ramot tak banyak pikir langsung mendatangi kediaman Hotma yang tidak begitu jauh dari Simpang Rel Muntik karena putrinya tersebut sempat mengaku akan bunuh diri jika tidak dijemput. Setibanya di sana Ramot hanya bisa melihat putrinya menangis sambil menggendong cucunya.

Kini, warga Simalungun itu yang berharap bantuan pemerintah itu harus berjuang merawat semuanya. Sementara mata pencaharian utamanya dari kedai kopi sekaligus kedai tuak.

Selebihnya, dia dibantu anak sulungnya Lamhot Silalahi (27). Anaknya ini sehat, namun Ramot tetap memantaunya agar tetap menjaga pola makan sehat. Di balik semua beban itu, Ramot sendiri masih berusaha berjuang untuk menyembuhkan istri dan anaknya itu.

”Saya hanya berharap bantuan agar bisa membawa istri dan anak saya ini berobat ke Malaysia atau ke rumah sakit yang benar-benar bisa memulihkan penglihatan ketiganya,” terangnya sembari menekankan pihaknya ini berharap bantuan pemerintah.

BACA SELENGKAPNYA | Simak Kisah Oppung Situmorang Diusir dari Rumah Kontrakan, Beda Pilihan Pilkades

Seperti diwartakan Topmetro.News sebelumnya, beda pilihan Pilkades, seorang nenek di Desa Bongkaras, Kecamatan Silima Pungga-Pungga, Kabupaten Dairi, bernama Rame Situmorang alias Oppung Situmorang alias Oppung Tumorang (66) diusir dan harus ‘angkat kaki’ dari rumah kontrakannya.

Padahal rumah kontrakan itu sudah didiaminya selama kurang lebih 18 tahun di perumahan guru kompleks SDN 037155 Bongkaras.

reporter | Dpsilalahi
sumber/foto | armadanews/idntimes

Related posts

Leave a Comment