Topmetro.news – Desa Sei Semayang memiliki potensi anak-anak muda yang berbakat dalam bidang olahraga. Hal ini dibentuk oleh lingkungan masyarakat yang sangat mendukung dalam partisipasi perkembangan pembinaan olahraga usia dini di wilayah tersebut. Lingkungan sosial seperti ini akan membantu perkembangan kognitif.
Meskipun lingkungan sosial di desa Sei Semayang cukup positif, akan tetapi perilaku kenakalan remaja dan permasalahan remaja masih banyak dan mudah ditemukan. Mulai dari geng motor, kegiatan berkumpul hingga larut, anak merokok dan beberapa lainya. Perilaku kurang baik paling banyak ditemukan adalah banyaknya anak-anak yang berkeliaran diluar rumah, bermain tidak terarah dan tanpa pengawasan orang tua, lebih lagi ketika malam hari serta malam minggu.
Untuk memperbaiki dan mencegah perilaku yang kurang baik untuk perkembangan remaja, maka diadakan kegiatan pemberdayaan remaja. Tahapan pertama dalam kegiatan pemberdayaan ini adalah perencanaan kegiatan, yang melibatkan beberapa orang dalam penyusunan program, pertama Mikha Tarigan dari keluarga Yasasan Pendidikan Valentine, dan Organisasi Masyarakat PP (pemuda pancasila) dalam koordinator bidang keolahragaan bapak Elisa P Ginting. Kegiatan ini juga atas dorongan dari mereka sebagai bentuk tanggung jawab sosial dan moral sebagai pemuda untuk berperan memajukan dan menyelesaikan malasah masyarakat didaerahnya. Berikutnya Randa Siahaan, Ferdinand Simanjuntak Mahasiswa PJKR Universitas Negeri Medan (Unimed).
Melalui proses assessment dengan metode diskuisi kelompok dan obsevasi, maka disimpulkan bahwa masalah yang perlu ditangani adalah, pembentukan karakter, kemampuan kontrol diri, kontrol sosial. Kesimpulan diambil karena melihat bahwa, anak-anak remaja memiliki kecenderungan remaja mudah terpengaruh oleh teman dan lingkungan, persepsi yang salah dalam penggunaan teknologi informasi, maka perlu adanya benteng antisipasi dari dalam dirinya dan menciptakan lingkungan yang menjauhkannya dari pengaruh buruk tersebut.
Dengan maksud melakukan intervensi dengan memanfaatkan potensi remaja desa Sei Semayang dan untuk memperoleh partisipai yang banyak maka bentuk pemberdayaan yang dipilih adalah akademi futsal. Pemilihan akademi futsal merupakan inovasi yang coba dikembangkan dan digunakan untuk menciptakan lingkungan dan sistem sosial yang akan menjadi control sosial. Mengingat pula fasilitas yang dapat dimanfaatkan berupa lapangan olahraga milik Yasasan Pendidikan Valentine. Akademi futsal ini tujuan utamanya adalah sebagai wadah atau kelompok untuk remaja saling mengembangkan dirinya. Kegiatan dari akademi ini pun bukan seperti akademi futsal atau olahraga biasanya, yang fokus melatih kemampuan dasar atlet. Tetapi membina karakter dan perilaku. Akademi futsal ini ditujukan untuk remaja berusia 13 tahun-19 tahun.
Untuk mencapai tujuan yang telah dibuat, disusun agenda kegiatan yang kemudian di implementasikan mulai dari 5 agustus-16 desember.
- Latihan Rutin (1x seminggu): program wajib untuk mengembangkan kemampuan dasar dan fisik seorang atlet.
- Program perbaikan gizi dan nutrisi (2x sebulan)
- Kegiatan Coaching clinic: program pelatihan dan pendidikan yang dilakukan oleh atlet professional, dengan tujuan memberikan inspirasi dan motivasi melalui berbagi pengalaman.
- Mengikuti Event (min 3x sebulan dalam rancangan program) bertujuan memberi pengelaman dan mengukur kemampuan dan perkembangan. Setiap event selesai maka diadakan kegiatan evaluasi diri sendiri yang ditulis diselembar kertas dan dikumpulkan.
- Workshop/Mini Seminar (3x dalam 1 Program Kerja) : program yang bertujuan mengrahkan perilaku secara langsung remaja pada kondisi yang diinginkan, seperti yang sudah dilakukan: Workshop pengetahuan gizi seimbang atlet, Workshop bijak dalam menggunakan gadget, Workshop membangun mental pemain muda.
- Latihan Via Zoom: kegiatan ini untuk mengontrol aktivitas dan perkembangan peserta. Sehingga meski program berlaku tidak hanya ketika ada pertemuan.
Selain latihan via zoom, ada dua jenis latihan lainya, latihan tambahan ketika ada persiapan event, dan jogging pagi bersama yang dimulai pukul 5 bagi. Banyaknya agenda kegiatan yang diberikan kepada para remaja yang menjadi peserta adalah agar remaja tidak memiliki waktu luang yang cukup untuk menerima pengaruh buruk dari luar.
Program ini juga bertujuan menciptkan pola perilaku dan hidup yang baru bagi para remaja, pola makan dan istirahat juga menjadi perhatian, membentuk kesadaran dirinya sendiri untuk berkembang karena berada dilinhgkungan yang penuh persaingan secara positif. Ketika kesadaran muncul, dan cara pandangnya sudah tertuju pada pengembangan dirinya sendiri, maka ia akan mampu menghalau pengaruh buruk yang datang.
Program pemberdayaan remaja ini mengalami perkembangan yang cukup baik dan berjalan dengan memuaskan, banyaknya peserta yang bergabung menunjukan kagiatan ini berhasil menarik perhatian para remaja sesuai dengan harapan sebelumnya, meski ada juga kendala seperti ada saja remaja yang memang tidak mudah diarahkan dan memilih tidak mengikuti lagi kegiatan ini, tapi itu adalah dinamika sosial yang tidak bisa dipaksakan, datangnya anak – anak dari daerah lain disekitar desa Sei Semayang untuk bergabung dalam kelompok pemberdayaan merupakan dampak tidak langsung yang diharapkan, para remaja yang menerima manfaat, memberikan pengaruh kepada sekitarnya.
Dengan dilakukanya kegiatan evaluasi program yang dimulai dari Agustus – Desember 2020, maka program kegiatan PKL telah selesai. Dan program baru dirancang dan bukan bagian dari program kegiatan PKL, kegiatan evaluasi program 2020 dan penyusunan program 2021 diadakan pada 5 januari 2021 bersamaan dengan workshop di Aula Yayasan Pendidikan Valentine menjadi rangkaian kegiatan terminasi program.
Penulis : Roy Alex Aruan
Dosen Svp : Randa Putra S. Sos, M. Kesos