Arnold Sinaga, Kisah Anggota Paskibraka Menuju Istana

Kisah anggota Paskibraka

TOPMETRO.NEWS – Kisah anggota Paskibraka (pasukan pengibar bendera pusaka) banyak yang menarik. Tak terkecuali yang satu ini. Dari 68 pelajar yang tergabung dalam Paskibraka Nasional pada peringatan HUT ke-77 Kemerdekaan RI di Istana Negara Jakarta, Rabu (17/8/2022), ada sosok Arnold Steven Sinaga.

Anak Baru Gede (ABG) berusia 15 tahun itu dipercaya menjadi komandan Kelompok 8 Paskibraka pada saat upacara penurunan bendera.

Laporan La Ode Muh Deden Saputra, Kendari Arnold Sinaga masih belia. Tercatat sebagai pelajar kelas XI Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 4 Kendari itu yang lahir 16 Maret 2007 silam.

Ayahnya Kombes Adarma Sinaga yang kini Komandan Satuan (Dansat) Brimob Polda Sultra. Sebelumnya pernah bertugas di Brimobda Sumut dan Brimobda Riau. Adapun ibundanya, seorang dokter bernama Elida Irawati Saragih.

Saat bertugas menurunkan bendera pada upacara di Istana Negara, Arnold menjadi sorotan kamera.

Dengan wajah tegang dan tarikan napas yang cepat, dia mengomando dua rekannya dalam proses penurunan bendera itu. Kebesaran tekad disertai kedisiplinan berlatih mengantar Arnold Sinaga pada posisi prestisius itu. Di sekolah, dia juga dikenal sebagai murid yang moncer.

Salah seorang guru di SMAN 4 Kendari Wasiti mengungkapkan bocah kelahiran Medan itu masuk ke sekolah favorit itu melalui jalur prestasi. “Nilainya saya lihat bagus, terus banyak kegiatan yang dia ikuti dan berhasil masuk di SMAN 4 Kendari kelas X Olimpiade,” kata Wasiti, baru-baru ini.

Saat Arnold masuk ke SMAN 4 Kendari, Wasiti menjadi wali kelasnya. Perempuan berkulit sawo matang itu mengaku mengarahkan Arnold Sinaga lebih fokus pada kegiatan akademis.

“Saat pertama masuk itu, kan, di kelas dia berprestasi. Jadi, saya kasih pilih dua pilihan untuk kegiatan yang akan diikuti,” tutur Wasiti.

Dua kegiatan pilihan Arnold ialah paskibra dan matematika.

Wasiti sangat berharap muridnya itu memilih matematika. Namun, Arnold memilih fokus pada paskibra.

“Dia tolak (opsi matematika) dan mengatakan paskibra saja, supaya fokus,” kata Wasiti.

Tentu ada sejumlah kriteria bagi calon paskibra. Pembina Tim Paskibra SMAN 4 Kendari Hariati mengatakan Arnold memenuhi kriteria-kriteria itu.

“Saat dia mendaftar, kami melihatnya layak masuk dalam kegiatan paskibraka. Tingginya cukup, posturnya bagus, cara jalannya juga masuk dalam kriteria,” ujar Hariati.

Soal bentuk kaki leter X atau O, kata Hariati, tidak masuk dalam kriteria penilaian. Namun, Arnold Sinaga punya nilai plus. “Dia orangnya tegas,” ucap Hariati.

“Dia itu orangnya selalu menyendiri, diam, tidak pernah bercerita dengan teman-temannya,” tutur Hariati.

Namun, paskibra mengubah pembawaan Arnold sehari-hari. Dia menjadi lebih mudah bergaul.

“Setelah dia masuk paskibra, dia mulai berinteraksi dengan teman-temannya.”

Hariati menjelaskan awalnya SMAN 4 Kendari merekomendasikan empat siswanya, termasuk Arnold, kepada Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Sultra. Namun, yang terpilih hanya Arnold dan satu rekannya, yakni Dwi Astuti.

Arnold kembali lolos pada tahap seleksi selanjutnya, sedangkan Dwi tersingkir. Namun, SMAN 4 Kendari tetap bangga dengan capaian itu.

“Kami pembina Paskibra SMAN 4 Kendari sangat bahagia dan bangga, karena setelah beberapa tahun, baru tahun ini ada putra dari sekolah kami lagi yang lolos seleksi nasional paskibraka,” kata Haryati. Sultra mengirimkan dua wakilnya ke Paskibraka Nasional 2022. Selain Arnold, ada pula Divani Alifia, siswi kelas X SMAN 1 Kendari.

Namun, Arnold yang dipercaya memimpin Tim 8 Parkibraka Nasional pada upacara penurunan bendera Merah Putih di Istana Negara.

Tidak sembarang pelajar yang dipercaya mengemban tugas itu.

Kakak kandung Arnold, Anastasya Amalia Putri Sinaga (16) menuturkan adiknya selalu berkeras hati jika sudah menginginkan sesuatu. Saat memiliki keinginan dan berupaya mewujudkannya, Arnold tak menggubris omongan orang lain.

“Kalau ada sesuatu yang dia mau, dia kerjakan sendiri. Dia tidak memperhatikan orang lain, dia perhatian sama dirinya sendiri sampai keinginannya terwujud,” kenang Anastasya.

Arnold Sinaga juga selalu disiplin berlatih. Cuaca buruk tak menghalanginya memenuhi jadwal latihan.

“Sampai hujan-hujanan dia joging karena itu sudah terjadwal dalam harinya,” kata Anastasya.

Remaja putri bersuara serak itu menuturkan sebenarnya Arnold kurang bergaul. Namun, pembawaan itu berubah saat Arnold bergabung dengan tim paskibra di SMAN 4 Kendari.

“Sekarang semenjak masuk paskibra, dia mulai mudah bergaul, tapi dia tipe orang yang susah sekali berteman,” ucap Anastasya.

Di keluarga, Arnold sangat dekat dengan ibunya. Dia selalu menceritakan setiap progres yang dicapainya di luar rumah kepada ibunya yang berprofesi sebagai dokter spesialis.

“Kalau dia pulang dari latihan, dia selalu cari mama, dia menceritakan perkembangannya,” tutur Anastasya.

Memang Arnold sudah terbiasa jauh dari ayahnya yang sering ditugaskan ke luar kota.

Namun, dia selalu mengikuti nasihat ayahnya. “Jadi, kalau mau cerita, dia selalu hubungi papa. Ketika dikasih saran, dia pasti mengikuti semua saran itu,” ucap Anastasya.

Kini, Arnold tak cuma bikin bangga sekolah dan provinsinya. Dua sahabatnya, Nasadi Akbar Nugraha (16) dan Timoteus Juniorrichson Sibarani (15) pun ikut bangga.

Timoteus menyebut Arnold merupakan sosok yang sangat bersemangat dalam mengerjakan hal apa pun.

“Dia serius dan tidak mau kalah dalam hal prestasi,” ujar Timoteus.

Adapun Nasadi menilai Arnold sebagai sosok yang sangat disiplin. Nasadi dan Timoteus pernah bikin janji bermain badminton dengan Arnold.

Namun, keduanya datang terlambat.

“Saat kami datang itu, kami dimarahi karena tidak tepat waktu,” kenangnya.

Arnold juga dikenal sebagai sosok yang pintar dan senang berbagi ilmu. “Dia, kan, jago basket, dia selalu mengajarkan, begini cara mainnya,” ucap Nasadi.

TOPIK SERUPA | Ruth Purba, Paskibraka Pembawa Baki Penurunan Bendera

Sebagaimana pernah diberitakan TOPMETRO.NEWS, memang tak mudah mendapatkan kepercayaan membawa baki berwarna kuning berlogo Pancasila pada upacara penurunan bendera sangsaka merah putih kepada Ruth Celine Eglesya Purba.

Paskibraka 2017 asal Sumatera Utara ini terpilih setelah 10 kali dicoba mencicipi posisi itu dari awal pelaksanaan pendidikan dan pelatihan.

Sekadar diketahui, Ruth merupakan wakil dari Binjai, sebuah kota yang terakhir kali mengirimkan wakil sebagai paskibraka sampai ke tingkat nasional selama 34 tahun.

sumber\foto | jpnn

Related posts

Leave a Comment