TOPMETRO.NEWS – Joshua sudah meninggal. Kematian Joshua alias Brigadir J dikaitkan dengan isu pelecehan seks seperti yang ditiup Komnas HAM terhadap istri Irjen Ferdy Sambo Putri Candrawathi di Magelang, Jawa Tengah. Namun pakar hukum menilai itu percuma, karena tak akan meringankan hukuman mereka (red, para tersangka).
Setidaknya penilaian ini dikatakan Chairul Huda, Pakar hukum pidana dari Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ), Senin (5/9/2022). “Tidak sama sekali!” kata Chairul.
Menurutnya, Brigadir J yang disebut sebagai terduga pelaku pun sudah meninggal dunia.
Brigadir J ditembak hingga tewas di rumah dinas Sambo, Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan pada 8 Juli 2022 silam.
“Buat apa? Josua kan sudah meninggal dunia. Kalaupun benar terjadi, tidak bisa dituntut, karena sudah meninggal si Joshua” kata Chairul.
Lebih lanjut, Chairul menyebut Polri segera melengkapi berkas perkara 5 tersangka yang dikembalikan Kejaksaan Agung beberapa waktu lalu.
“Lihat petunjuknya jaksa, apa yang harus dilengkapi ada dalam P19 itu,” tandasnya.
Sebelumnya Choirul Anam, Komisioner Bidang Pemantauan dan Penyelidikan Komnas HAM menjelaskan, dugaan kekerasan seksual yang dilakoni almarhum Brigadir J terhadap Putri Candrawathi terjadi di Magelang pada 7 Juli 2022.
Saat itu, Irjen Ferdy Sambo bersama dengan Putri Candrawathi berencana merayakan ulang tahun pernikahan mereka berdua sekitar pukul 00.00 WIB.
“Adanya perayaan hari ulang tahun pernikahan saudara FS dan PC pada tanggal yang sama terdapat dugaan kekerasan seksual yang dilakukan Brigadir J terhadap saudari PC di mana saudara FS pada saat yang sama tidak berada di Magelang,” kata Anam di Kantor Komnas HAM, Kamis (1/9/2022).
Lebih lanjut, Anam menerangkan, Kuat Maruf alias KM dan Susi alias S mengancam Brigadir J pascakejadian pelecehan seksual.
Mereka berdua juga membantu Putri Candrawathi untuk masuk ke dalam kamar.
“Ancaman ini terkonfirmasi di sini kami mendapatkan informasi yang waktu itu skuat-skuat menjadi si Kuat,” kata dia.
BACA PULA | Timsus Dalami Pertemuan Kapoldasu, Metro Jaya dan Kapolda Jatim Dukung Skenario Ferdy Sambo
Sebagaimana diberitakan TOPMETRO.NEWS sebelumnya, pertemuan Kapolda Sumut, Metro Jaya dan Jawa Timur, kini sedang didalami timsus Polri. Ketiga Kapolda ini diduga bertemu dan disebut-sebut mendukung skenario Ferdy Sambo terkait kasus dugaan pembunuhan berencana terhadap Brigadir J yang kini masih jadi isu hangat itu.
Komjen Agung Budi Maryoto, Irwasum Polri tak membantah jika disebut telah mendengar pertemuan tiga Kapolda yaitu Kapolda Kapolda Sumut, Metro Jaya dan Jatim, untuk menyokong skenario Ferdy Sambo.
sumber/foto | pojoksatu/rmol/liputan6