TOPMETRO.NEWS – Keramaian pasar malam di lapangan Merdeka ternyata berdampak luas, karena kegiatan kenegaraan pun terancam. Salah satu di antaranya, hilangnya lokasi latihan pasukan pengibar bendera pusaka (Paskibraka) kota Tebingtinggi yang bertugas pada HUT Kemerdekaan RI nantinya.
Salah seorang pelatih Paskibraka, Selasa (4/7), mengatakan akibat pasar malam, pihaknya tidak tahu kemana harus mengalihkan pelatihan Paskibraka.
Pasalnya, arena tiang bendera yang digunakan untuk tempat latihan di depan anjungan Sri Mersing diisi panggung pasar malam. Padahal, tempat itu vital untuk latihan Paskibraka, mulai dari formasi, korsik, menaikkan bendera serta kegiatan terkait HUT Kemerdekaan RI lainnya.
“Kami tahu kemana harus mengarahkan latihan ini, waktu kian sempit,” keluh pelatih yang minta namanya tak dimuat.
Pelatih Paskibraka, menyesalkan Dinas Penanaman Modal dan Perijinan Terpadu yang mengeluarkan ijin keramaian, tanpa paham kebutuhan publik di lapangan Merdeka.
“Hanya karena mengejar PAD semua jadi korban,” ketus pelatih Paskibraka itu. Bahkan, cemas kejadian bendera tak naik seperti dialami Paskibraka Pematang Siantar tahun lalu bisa terjadi.
Sementara Sekretaris Dewan Pendidikan (DP) Kota Tebingtinggi Emil Sofyan, mengkritik Dinas Penanaman Modal dan Perijinan Terpadu yang serampangan mengeluarkan ijin keramaian. Dikatakan, kerugian yang diterima masyarakat selain terhambatnya kegiatan publik, jalan Sutomo sebagai jalan protokol harusnya bebas macat, kini jadi penuh sesak.
“Apa tak ada lagi lapangan lain yang bisa dipakai sampai harus lapangan Merdeka, kan ada lapangan Kota Bayu,” cetus Emil Sofyan yang juga mubaligh itu.
Terkait itu, salah seorang Kabid di Dinas Penanaman Modal dan Perijinan Terpadu, ketika dikonfirmasi, berkilah bahwa ijin keramaian pasar malam dikeluarkan setelah ada rekomendasi dari Dinas Tata Ruang Pemukiman dan Kebersihan yang selama ini mengelola lapangan Merdeka.
“Ada rekomendasi kita keluarkan lah,” ujar Kabid itu dengan enteng.
Sedangkan Humas pasar malam Joni Sinaga, mengatakan keramaian itu dilaksanakan untuk memberikan hiburan kepada masyarakat Tebingtinggi saat lebaran Idul Fitri.
“Tebingtinggi ini minim hiburan, jadi pasar malam itu untuk hiburan rakyat kecil,” tegas Joni Sinaga.(TMD/09)
