Pilgubsu 2018
TOPMETRO.NEWS – Partai Golkar akhirnya menetapkan pasangan Tengku Erry Nuradi berduat dengan Ngogesa Sitepu untuk maju di Pemilihan Gubernur Sumatera Utara (Pilgubsu) 2018 mendatang. Hal itu terungkap dalam surat yang tertulis dari DPP Golkar dengan kop surat berlambang pohon beringin dengan nomor surat R-452/GOLKAR/VIII/2017 yang ditandatangani Ketua Umum Golkar Setya Novanto dan Sekjen Idrus Marham, yang beredar di kalangan jurnalis.
Pada surat 21 Agustus itu, DPP Golkar menetapkan dan mengesahkan H Tengku Erry Nuradi MSi yang juga masih menjabat Gubsu itu sebagai calon kepala daerah (Kdh) berpasangan dengan Ngogesa Sitepu SH yang masih menjabat Bupati Langkat sebagai calon Wakil kdh Provinsi Sumatera Utara yang diusung Partai Golkar dalam Pilkada serentak tahun 2018.
Pernyataan ini diikuti instruksi kepada seluruh ketua DPD Golkar di Sumatera Utara untuk menindaklanjuti putusan itu sesuai ketentuan organisasi serta mendaftarkan pasangan calon yang sudah ditetapkan itu ke Komisi Pemilihan Umum setempat sesuai jadwal.
Ditetapkan pula putusan itu bersifat final dan mengikat bagi seluruh jajaran pengurus/fungsionaris/ kader dan anggota partai Golkar. Bahkan kader yang tidak melaksankaan akan diberi sanksi organisasi.
Di tempat terpisah, Sekretaris DPD Golkar Sumut, Irham Buana Nasution saat dikonfirmasi membenarkan perihal beredarnya surat keputusan dari DPP Partai Golkar itu.
Menurutnya DPP Partai Golkar memang sudah menetapkan ataupun mengesahkan Tengku Erry Nuradi sebagai calon Kdh berpasangan dengan Ngogesa Sitepu sebagai calon wakil Kdh dalam Pilgubsu mendatang.
“Jadi benar, surat yang beredar itu merupakan surat keputusan dari DPP Partai Golkar. Keputusan ini sifatnya objektif dan berdasarkan ketentuan UU Parpol dan UU Pilkada, maupun berdasarkan AD ART partai, keputusan pencalonan itu ada di DPP, makanya keputusan itu sifatnya sudah final dan mengikat,” kata Irham.
Oleh karena itu, sambung Irham, keputusan itu sudah tepat, dan seluruh jajaran pengurus/fungsionaris/kader dan anggota partai Golkar wajib untuk memenangkan pasangan tersebut. Apalagi, kata Irham dalam Pilkada Sumut tahun 2008 maupun tahun 2013 lalu, Partai Golkar belum bernasib baik karena belum pernah menang Pilkada di Sumut. “Makanya untuk tahun 2018 ini kami berharap bisa memenangkan Pilkada Sumut, jalan masuknya dari pencalonan yang diusung dari DPP ini,” ujar Irham.(TM-11)