topmetro.news, Medan – Anggota Komisi IV DPRD Kota Medan Lailatul Badri mengapresiasi langkah Wali Kota Rico Tri Putra Bayu Waas, yang menggagas Program ‘Zero Lampu Padam’, sebagai upaya meningkatkan keamanan dan kenyamanan masyarakat, terutama dalam mengantisipasi aksi kriminalitas jalanan.
Namun demikian, ia menegaskan bahwa program tersebut harus benar-benar direalisasikan secara konkret, bukan hanya sekadar janji.
“Ya, kita patut mengapresiasi langkah Wali Kota Medan untuk menerapkan Program ‘Zero Lampu Padam’ pada seluruh lampu jalan. Tapi kami berharap program ini tidak hanya jadi janji manis untuk menyenangkan masyarakat. Harus segera dilaksanakan dan hasilnya bisa langsung dirasakan oleh warga,” tegas Lailatul Badri kepada wartawan, Minggu (25/5/2025).
Lailatul yang akrab disapa Lela ini juga menyinggung kondisi Kota Medan yang saat ini dinilai dalam keadaan darurat terkait maraknya aksi geng motor. Menurutnya, permasalahan ini memerlukan keterlibatan aktif seluruh pemangku kepentingan, termasuk orang tua dan tenaga pendidik.
“Kita tidak hanya bicara soal lampu jalan, tapi juga penting membangun kolaborasi semua pihak untuk memberikan edukasi dan pemahaman kepada anak-anak agar tidak mudah terpengaruh atau ikut-ikutan dalam kegiatan negatif seperti aksi geng motor,” ujarnya.
Lela menyebut bahwa permasalahan lampu jalan mati sudah menjadi isu klasik di Kota Medan yang tak kunjung terselesaikan meski terjadi pergantian kepemimpinan.
“Setiap kali pelaksanaan sosialisasi perda (sosper) atau reses, kami selalu menerima keluhan soal lampu jalan yang mati. Namun saat disampaikan dalam rapat paripurna atau melalui koordinasi, responsnya sering kali minim,” tambahnya.
Secara khusus, Lela meminta Wali Kota Medan agar menunjukkan dampak nyata dari program tersebut. Ia juga menyebutkan beberapa titik di daerah pemilihannya (Dapil 3 – Medan Deli, Medan Perjuangan, dan Medan Tembung) yang hingga kini masih gelap gulita karena lampu jalan tidak berfungsi.
“Beberapa kawasan yang lampu jalannya mati total seperti di Jalan Karantina, Jalan Ampera, dan Jalan Bengkel I (area Balai Yasa KAI). Ini daerah rawan yang sangat membutuhkan penerangan,” tegasnya.
Sebelumnya, Wali Kota Rico Tri Putra Bayu Waas, menyatakan kekesalannya atas maraknya aksi jalanan oleh geng motor di Kota Medan. Sebagai bentuk respons, ia menggagas Program ‘Zero Lampu Padam’.
“Saya sudah perintahkan Dinas Perhubungan untuk memastikan tidak ada lagi lampu penerangan jalan yang mati, termasuk lampu-lampu di taman kota,” ujar Rico Waas, Jumat (23/5/2025).
Ia berharap, dengan penerangan jalan yang optimal, rasa aman dan kenyamanan masyarakat Kota Medan dapat meningkat, sekaligus mengurangi potensi tindakan kriminalitas di malam hari.
reporter | Thamrin Samosir