Diduga Manfaatkan Jabatan, Kabid Binamarga PUTR Aspal Hotmix Jalan Menuju Rumahnya Pakai APBD

topmetro.news, Langkat – Di saat sebagian besar masyarakat Kabupaten Langkat mengeluhkan infrastruktur jalan yang rusak parah, oknum Kabid Binamarga Dinas PUTR Langkat Muhammad Irfandi ST MSi diduga memanfaatkan jabatannya untuk mengaspal dengan hotmix jalan buntu menuju rumah milik pribadinya di Gang Merbau Desa Pante Gemi Kecamatan Stabat, Langkat.

Belum diketahui pasti berapa ukuran panjang dan lebar pengaspalan jalan dengan hotmix tersebut. Namun, terlihat masih dilakukan pemadatan dengan material ‘basecourse’ untuk lapisan pondasi dikerjakan hingga ujung jalan buntu persis di depan rumah milik Irfandi.

Saat di lokasi proyek, awak media ini mendapati papan pengumuman proyek ditancapkan di sisi pertengahan jalan. Tertulis di papan proyek ‘Pengaspalan Jalan Dengan Hotmix Gang Merbau Desa Pante Gemi Kecamatan Stabat, dengan pembiayaan bersumber dari P-APBD Langkat Tahun Anggaran 2025 sebesar Rp194.027.000’. Sementara pihak pelaksana pekerjaan dikerjakan oleh kontraktor CV Pante Timur, yang beralamat di Perumahan Duta Mas 8 Blok A Nomor 2 Mutiara Kota Kisaran Timur Kabupaten Asahan.

Salah seorang warga Desa Pante Gemi Uncu, dengan polos menyayangkan sikap Pemkab Langkat, khususnya pejabat di Bidang Bina Marga, Dinas PUTR Langkat yang dinilai tidak peka dengan kondisi jalan lainnya yang kondisinya lebih parah.

Menurutnya, Jalan T Mochamad Syah Desa Pante Gemi yang selama ini merupakan jalan lintas alternatif yang sering dipergunakan pengendara dan masyarakat menuju Kota Stabat, dinilai jauh lebih penting diaspal dari pada jalan buntu Gang Merbau.

“Jalan ini lebih penting diperbaiki ketimbang jalan buntu yang sedang proses pengerjaan pembangunan menuju rumah milik pejabat di Dinas PUTR Langkat itu. Tapi jalan alternatif ini malah sama sekali tak pernah jadi perhatian,” kesalnya kepada awak media, Kamis (13/11/2025).

Terpisah, Kabid Bina Marga M Irfandi saat dikonfirmasi membenarkan, jika rumah di ujung jalan buntu yang hanya dihuni tidak lebih dari sekitar 10 rumah tersebut merupakan milik pribadinya. “Insya Allah (rumah itu) masih atas nama saya. Tolong bantu diawasi proyeknya demi masyarakat, karena saya sudah tidak tinggal di situ,” ujar Irfandi.

Ia pun berdalih, jika pembangunan jalan hotmix menuju depan rumah miliknya merupakan usulan masyarakat. “Dasarnya dari permohonan masyarakat. Dan semua usulan disaring di Banggar, Anggota Dewan,” imbuhnya.

reporter | Rudy Hartono

Related posts

Leave a Comment