Menkominfo Jamin Jaringan Telekomunikasi Arus Balik Aman

arus balik

topmetro.news – Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara menyatakan jaringan telekomunikasi di sepanjang jalur arus mudik aman. Begitu pula nantinya saat arus balik masyarakat yang akan pulang ke rumah usai berlebaran di kampung halaman.

“Aman, aman sudah diantisipasi karena operator seluler kan mengikuti pergerakan manusia. Nah yang tadinya Cipali saja, Brexit, sekarang diteruskan tolnya, jadi ke jalur panturanya berkurang, larinya ke tol,” katanya dalam gelar griya (open house) Lebaran 2018 di rumah dinasnya, di Jakarta, Jumat (15/6/2018).

Ia mengatakan para operator seluler telah mengantisipasi kesibukan saat arus balik nantinya setelah melihat pola arus mudik yang telah berjalan.

“Kita lihat kemarin puncak mudik dua kali, jadi Sabtu lima hari yang lalu, dan dua tiga hari lalu. Nantikan arus pulangnya lebih pendek kan, kalau dua-duanya jalan, seharusnya tidak melebihi profil yang ada, aman Insya Allah,” katanya.

Ia mengemukakan melihat banyaknya pemudik yang melewati jalan tol, para operator seluler melakukan optimalisasi jaringan telekomunikasi dengan menempatkan lebih dari 100 mobile BTS di sepanjang tol tersebut.

Bijak Gunakan Medsos

Rudiantara juga berpesan kepada masyarakat agar bisa menjaga perilakunya dalam kehidupan sehari-hari, termasuk ketika menggunakan media sosial (medsos).

“Di hari yang suci ini, kita harus kembali ke fitri. Misalnya dengan lebih bijak lagi dalam menggunakan media sosial. Postinglah hanya yang positif saja, sebab jejak digital itu tidak akan pernah hilang,” kata Rudiantara di rumah dinasnya.

Terkait jejak digital, Rudiantara mengatakan meskipun misalnya sebuah postingan sudah dihapus oleh si pemilik akun, suatu saat postingan tersebut bisa dimunculkan kembali apabila ada yang melakukan screenshot dan menyimpannya. Ke depannya, para perusahaan juga tidak lagi sekedar melihat curriculum vitae (CV) sang pelamar kerja dalam merekrut karyawan baru, tetapi juga akun media sosialnya.

“Perusahaan nantinya akan meminta akun media sosial pelamar kerja, kemudian akan di-profiling. Kalau sering posting hal-hal yang negatif, tentunya perusahaan tidak akan mau menerima,” ujar menteri yang akrab disapa Chief RA tersebut. (TM-RED)

sumber: beritasatu.com

Related posts

Leave a Comment