Topmetro.News – Jokowi main dukun, tulis seorang warga Batubara berinisial ZA (25) di akun Facebooknya. Akibat tulisan Jokowi main dukun ini, warga Kecamatan Air Putih, Kabupaten Batubara itu diproses polisi. Dia dipersangkakan tersangkut kasus melanggar Undang-undang ITE dan dinilai menghina Jokowi selaku kepala negara.
Sebut Jokowi Main Dukun, Hina Kepala Negara
“Iya, yang bersangkutan sudah diamankan hari Minggu (17/3/2019) lalu,” kata Kombes Tatan Dirsan Atmaja, Kabid Humas Polda Sumut, Jumat (22/3/2019) seperti dikutip Topmetro.News dari spiritriau.
Kasusnya Dilaporkan TKD Sumut
Kombes Tatan menjelaskan kasus ini berawal dari laporan Tim Kampanye Daerah (TKD) Sumut Jokowi-Ma’ruf. Intinya TKD mempersoalkan isi stastus di medsos Facebook itu.
“Yang bersangkutan dilaporkan karena menyebutkan berkaitan dengan 01, ‘b***s*t’ dan seterusnya, ‘pakai dukun untuk capres 01’, jadi dilaporkan TKD Sumut,” papar Kombes Tatan
Dia menambahkan isi status Facebook ZA tersebut yakni: ‘B*n*t*ng kau otak setan main dukun, 2019 tetap ganti presiden, “‘B*n*t*ng kau’ ya Pak jokowi yang dimaksudnya, otak setan main dukun,” ucap Kombes Tatan lagi.
Tersangka Akui Perbuatannya
Polisi yang menindaklanjuti laporan itu kemudian melakukan serangkaian pemeriksaan. Tak pelak lagi, seorang netizen berinisial ZA ‘dijemput’ di kediamannya.
Saat diperiksa, ZA mengakui menulis status itu atas kemauan sendiri.
“Dia merasa bahwa pemerintah itu tidak baik, bahwa capres 01 itu tidak baik. dan dari hasil keterangan yang bersangkutan itu atas kemauan sendiri, tidak ada yang menyuruh,” kata Tatan terkait motif ZA menulis status dimaksud.
Tersangkut UU ITE
ZA kini sudah ditetapkan sebagai tersangka. Pria bernasib sial itu dikenakan UU ITE pasal 14 Ayat 1 UU No 1 tahun 1946 tentang Peraturan Hukum Pidana Subsider Pasal 28 ayat 2 jo Pasal 45 Ayat 2 jo Pasal 27 Ayat 3 jo Pasal 45 Ayat 3 UU RI Nomor 11 tahun 2016 perubahan atas UU RI No 11 tahun 2008 tentang ITE.
baca juga: HASIL SURVEI JADI PERINGATAN POSITIF UNTUK JOKOWI-MA’RUF
Seperti disiarkan topmetro.news sebelumnya, klaim kubu capres 02 yang optimistis usai keluarnya hasil survei Kompas dinilai mengada-ada.
Di samping survei itu menunjukkan ketertinggalan yang masih double digit dari pasangan 01, survei Kompas justru dinilai memberi banyak manfaat positif kepada pasangan Joko Widodo-KH Ma’ruf Amin (Jokowi-Ma’ruf).
Sebagai pasangan yang sedang unggul, survei itu diperlukan sebagai pengingat agar tidak lengah hingga hari pemilihan.
Pengamat politik, Djayadi Hanan menilai, pasangan yang sedang unggul apalagi petahana punya syarat mutlak untuk tidak merasa aman. Perasaan aman dinilai akan menjadi penghambat untuk meraih kemenangan dalam pemilu.
Reporter: JEREMITARAN
