TOPMETRO.NEWS – Kuburan di atas pohon, percaya? Ya, inilah salah satu obyek wisata unik. Lokasi ini bisa Anda temui di Lumban Sijabat, Tomok, Kecamatan Simanindo, Kabupaten Samosir, Sumatera Utara. Obyek wisata bersejarah ini diharapkan menjadi magnet bagi wisatawan lokal maupun mancanegara.
Kuburan di Atas Pohon, Tambah Deretan Obyek Wisata
Rapidin Simbolon, Bupati Samosir ketika menandatangani prasasti objek bersejarah itu menyebut kuburan di atas pohon dimaksud akan menambah deretan obyek wisata potensial di Kabupaten Samosir.
artikel untuk Anda | UNTUNG ADA TNI, BERSAMA MASYARAKAT, NKRI UTUH TERJAGA
“Pasti akan menambah kunjungan wisata domestik maupun luar negeri,” ujarnya.
Dia berharap masyarakat dan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Sauduran sebagai pengelola, dapat memberikan pelayanan yang baik dan suguhan budaya bagi para pengunjung obyek wisata itu.
Warisan Budaya Marga Sijabat
Katanya, kuburan di atas pohon ini merupakan warisan budaya marga Sijabat.
“Ini makam dari Raja Oppu Siuluan atau Oppung Gasal, anak kesayangan dari Raja Oppu Datu,” jelas Luhut Sijabat sebagai keturunan ke-17 Raja Oppu Datu, kepada wartawan, Sabtu (21/12/2019) di Tomok.
Dia memaparkan, makam itu sudah dibangun sekira 450 tahun silam, Raja Oppu Datu membangunnya untuk mengenang anaknya Raja Oppu Siuluan.
Cintai Istri Raja
Historisnya, Raja Oppu Siuluan melakukan sesuatu yang bertentangan dengan adat istiadat setempat.
“Ia jatuh cinta dengan istri seorang raja,” terang Luhut.
Menurut Luhut, akibat perbuatan yang dinilai bertentangan dengan adat itu, sang Raja melaporkan kepada orangtuanya Raja Oppu Datu.
Namun, Raja Oppu Datu tidak percaya atas tuduhan yang disampaikan ke anak kesayangannya itu.
Pengadilan Adat Batak
Untuk membuktikan kebenarannya, Raja Siopat Ama yakni Sidabutar, Sijabat, Siadari dan Sidabalok sepakat membuat pengadilan menurut adat Batak.
Ketika itu digunakan senjata sakti Bodil Simadang-adang milik Raja Oppu Datu, dipercaya dapat mengejar orang yang dinyatakan bersalah.
Karena kesaktian senjata “bodil simadangadang”, peluru dari bodil (senjata; red) itu mengenai Raja Oppu Siuluan walaupun dia telah bersembunyi.
Maka untuk mengenang kematian anak kesayangannya, Raja Oppu Datu memerintahkan untuk melaksanakan sebuah acara pemakaman.
Tumbuh Pohon Bintatar
Raja Oppu Siuluan dikubur dalam sebuah peti batu, di sekitarnya ditanami pohon hariara.
Sekitar 350 tahun silam, tumbuh pohon bintatar dan jajabi di dekat peti.
“Seiring berjalannya waktu, peti itu terangkat di atas ketiga pohon itu,” tutur Luhut Sijabat.
Luhut yang juga Ketua Pokdarwis Sauduran mengatakan, lokasi obyek wisata yang unik itu langsung bisa ditempuh setelah menyeberang dari Ajibata.
“Sangat mudah akses ke lokasi ini,” imbuhnya.
baca selengkapnya | DANAU TOBA DIPOLES, MAU DIDATANGI KERAJAAN BELANDA
Seperti diwartakan TOPMETRO.NEWS sebelumnya, Danau Toba dipoles lantaran tak berapa lama lagi bakal didatangi pihak Kerajaan Belanda. Pemerintah lewat Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan pun menggelar rapat mengenai pengembangan kawasan wisata Danau Toba yang jadi andalan Sumatera Utara (Sumut) ini.
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) hingga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) turut diundang Luhut.
sumber | samosirnews