Jadi Nelayan Semalam di Balikpapan

TOPMETRO.NEWS – Kini Anda bisa merasakan pengalaman semalam jadi nelayan dengan menjajal wisata bagang di Balikpapan, Kalimantan Timur.

Petualangan bertajuk Bagang Sensations ini ditawarkan oleh Ecotour Parakayu, organisasi anak muda di Balikpapan. Dengan mengumpulkan maksimal 10 orang dan biaya sekitar Rp1,5 juta Anda pun dapat merasakannya.

Perjalanan dimulai sekitar pukul 16.00, grup akan dibawa menumpang kapal berkecepatan tujuh knot melintasi laut Balikpapan. Sekitar 30 menit lepas pantai, Anda akan sampai di bagang. “Kita menginap semalam saja. Kita manfaatkan hari Sabtu dan Minggu,” kata Bestifitraini, Koordinator Ecotour Parakayu dilansir Beritagar.

Bagang adalah pondokan sederhana di tengah laut yang digunakan nelayan untuk menangkap hasil laut, terutama ikan. Di bagian bawah bagang terdapat bentangan jaring yang digunakan untuk menjaring tangkapan.

Bagang ditopang tonggak kayu yang menancap hingga 25 meter ke dalam laut. Rangkaian tonggak ini dibalut dengan jalinan bambu dan kayu bulat yang erat dan mampu menopang beban belasan orang dewasa di atasnya.

Sesampainya di bagang, Anda dapat menikmati pemandangan indah matahari terbenam di tengah laut. Menjelang malam, saatnya mengikuti proses para nelayan menggunakan bagang untuk menangkap hasil laut dengan bantuan lampu dan jaring.

Ikan dipancing dengan cahaya dari lampu untuk berkumpul di bawah bagang, kemudian dijaring dan ditarik ke atas setelah terkumpul banyak. Sekitar pukul 20.00 hasil tangkapan dapat langsung diolah dan dinikmati sepuasnya.

Soal rasa jangan ditanya, menurut pengalaman mereka yang sudah mencoba, kesegaran ternyata berpengaruh besar. Makan hasil tangkapan laut segar jauh lebih lezat daripada jika membelinya di restoran, pun mengolahnya sendiri di dapur, karena sajian laut itu telah melalui perjalanan jauh dan proses pengawetan sehingga tingkat kesegarannya menurun.

Perut terisi, sembari menikmati angin semilir dan debur air, Anda akan tidur beralaskan langit penuh bintang. Atau, bisa juga ikut begadang bersama para nelayan yang menjaring ikan sambil menanti matahari terbit. “Semalam bisa 4 sampai 6 kali menaik turunkan jaring di bagang itu,” kata Mappaselle, Koordinator Lapangan Parakayu.

Wisata bagang ini sudah mereka mulai sejak akhir 2016 lalu. Berawal dari iseng, mereka mengikuti nelayan ke bagang dan mengamati serta bertanya ini itu soal proses menangkap ikan dan merasakan pengalaman menginap di bagang. Kru Parakayu menilai ini dapat menjadi pengalaman baru yang seru dan menantang. Jadilah kemudian program Bagang Sensations.

Keesokan paginya, Anda dapat mencoba menyelam atau sekadar snorkeling dan berfoto di bawah laut. “Bisa makan ikan segar sepuasnya sampai free diving pada pagi harinya. Dari atas bagang kita bisa melihat ikan berkeliaran karena visibilitinya lumayan,” kata Fitra. Kira-kira pukul 09.00 grup akan dibawa kembali ke daratan untuk sarapan dan pergi mengunjungi pusat kerajinan lokal.

Bukan hanya di Balikpapan, bagang atau bagan, adalah alat tangkap ikan yang umum digunakan di penjuru Indonesia. Bagan pertama kali diperkenalkan nelayan Bugis di Makassar pada 1950-an silam.

Kala itu mereka memperkenalkan bagan perahu, bukan bagan tancap seperti yang dijadikan tujuan wisata baru di Balikpapan. Karena terbuat dari perahu, lokasi penjaringan ikan dapat berpindah-pindah.

Hasil tangkapan bagan perahu tentu lebih banyak daripada bagan tancap yang tak dapat berpindah tempat. “Dulu nangkap ikan sih banyak. Bisa ton-tonan per hari. Penghasilan Rp500 juta per bulan itu paling rendah, pas zaman dulu. Tapi masuk musim angin kencang seperti saat ini jumlah tangkapan ikan tak sebanyak sebelumnya, fluktuatif. 1-3 ton tidak didapat per hari lagi, kadang didapat sampai 3 hari lamanya bahkan seminggu,” papar H. Galali pengusaha ikan pemilik tiga bagan perahu di Balikpapan.

Umumnya alat tangkap ikan ini dioperasikan di perairan yang subur, tenang, airnya tak bergelombang besar, serta memiliki arus kuat dan angin kencang. Hasil tangkapan bagan perahu atau bagan apung pada umumnya adalah ikan pelagis kecil seperti ikan tembang, teri, japuh, selar, pepetek, kerot-kerot, cumi-cumi, sotong, layur, dan kembung.(TMN)

Related posts

Leave a Comment