topmetro.news – Pemerintah Kabupaten Samosir, melalui Dinas Kominfo, menginformasikan Samosir nihil Orang Dalam Pemantauan (ODP) hingga Hari Kamis (28/5). Selain itu, kajian soal tatanan normal baru juga sedang dilakukan.
“Kiranya Zona Hijau ini tetap dapat kita pertahankan melalui penerapan protokol kesehatan yang lebih ketat di seluruh wilayah Samosir selama pandemi,” kata Kadis Kominfo Samosir Rohani Bakkara, Kamis (28/5/2020).
“Hari ini, secara nasional, jumlah kasus infeksi 24.538 (+687 orang),. Sembuh 6.240 (+183 orang) dan meninggal 1.496 (+23 orang). Sedangkan di di Sumatera Utara ada penambahan 30 kasus infeksi. Refleksinya adalah mari tetap tingkatkan kewaspadaan terhadap orang yang keluar masuk Samosir dengan protokol yang lebih ketat. Terutama mereka yang datang dari Zona Merah,” sambungnya.
Normal Baru
Disebutkan dia, pemerintah tengah mempersiapkan tatanan normal baru dan disosialisasikan secara masif. “Untuk ini, Pemkab Samosir melalui Tim Gugus Percepatan Penanganan Covid-19 akan melakukan kajian yang komprehensif berbasis regulasi yang dikeluarkan oleh pemerintah sebelum membuat dan menerapkan kebijakan tatanan normal baru tersebut,” katanya.
Hingga saat ini, melansir berbagai media online, sudah empat provinsi dan 25 kabupaten/kota yang disiapkan untuk menerapkan tatanan normal baru. Saat ini, Kota Medan juga telah mempersiapkan diri untuk tatanan normal baru tersebut.
“Implikasinya adalah Pemkab Samosir akan melakukan antisipasi atas kemungkinan-kemungkinan bila kabupaten/kota di wilayah Sumatera Utara menerapkan kebijakan tersebut,” kata Rohani.
“Dilematis memang dampak penyerta pandemi Covid-19 ini. Namun tantangan ini sekaligus peluang bagi kita untuk tetap produktif dan aman dalam melakukan segala aktivitas setiap harinya. Dengan mematuhi protokol-protokol yang dikeluarkan oleh Satgas Covid-19 Nasional,” masih kata Rohani.
Rohani mengajak semua pihak menciptakan kebiasaan-kebiasaan baru berbasis protokol dengan disiplin diri. Yakni, yang dimulai di rumah, ruang publik, tempat kerja, dan tempat-tempat lain yang berpotensi untuk penyebaran Covid-19, kendati Samosir belum menerapkan tatanan hidup baru.
“Mari kita pegang prinsip, sesuatu yang diulang-ulang akan menjadi kebiasaan. Kebiasan menjadi karakter dan karakter akan menjadi budaya. Sejatinya, membiasakan yang baik sangat sulit namun dampaknya akan memudahkan kita,” imbuhnya.
“Karenanya, mari kita pilih untuk mengulang-ulang yang baik dari protokol-protokol yang dikeluarkan menjadi kebiasaan, karakter, dan budaya. Sehingga ketika diberlakukan tatanan hidup normal baru, akan mudah bagi kita menghidupinya sambil menunggu vaksin Covid-19,” tutup Rohani.
sumber | Kominfo Samosir