Pemprovsu Sediakan 1.000 Kamar Hotel Sebagai Tempat Isolasi Mandiri

kamar hotel untuk pasien

topmetro.news – Jumlah pasien positif Covid-19 untuk Sumatera Utara setiap hari mengalami peningkatan. Hal itu membuat pemerintah bekerja keras untuk menekan angka penyebarannya. Salah satunya dengan menyediakan 1.000 kamar hotel untuk pasien reaktif Covid-19.

“Sesuai intruksi Gubernur Sumatera Utara, kita sedang menghimpun 1.000 kamar hotel. Yang nantinya akan digunakan sebagai tempat karantina bagi pasien yang terpapar reaktif Covid-19 untuk melakukan isolasi mandiri,” terang Kadis Kebudayaan dan Pariwisata Sumatera Utara dr Ria Nofida Teleumbanua.

Ia menyampaikan itu saat membuka Sosialisasi Panduan Pelaksanaan Kebersihan, Kesehatan, Keselamatan, dan Kelestarian Lingkungan pada kegiatan Wisata Pertemuan, Insentif, Konvensi, dan Pameran (MICE), Hotel Grand Mercure, Kamis (24/9/2020).

Klasifikasi Hotel

Saat ini, pihaknya telah berkoordinasi dengan Persatuan Hotel Republik Indonesia (PHRI), mendata hotel untuk menampung pasien Covid-19. Hotel-hotel tersebut fokus terhadap daerah yang zona merah dan rumah sakitnya sudah tidak mampu menampung pasien Covid-19 untuk perawatan.

“Klasifikasi hotelnya adalah khusus hotel berbintang tiga ke bawah. Langkah ini juga sekaligus untuk mendongkrak industri perhotelan yang terpuruk akibat Covid-19. Pemerintah akan kontrak dengan hotel yang nantinya telah terhimpun. Walaupun tidak ada pasien, hotel tersebut tetap akan dapat bayaran,” urainya.

Ia pun menyebutkan, saat ini ada tiga hotel seputar Kota Medan yang bersedia menjadi tempat karantina pasien Covid-19.

Dia menerangkan, kondisi tersebut telah berjalan untuk Kepulauan Nias. Yang mana, kepulauan yang terdiri dari empat kabupaten dan satu kota tersebut hanya memiliki satu rujukan rumah sakit. Namun pada sisi lain, jumlah pasien reaktif Covid-19 tiba-tiba meningkat drastis. Sehingga, pemerintah setempat menetap beberapa hotel sebagai tempat karantina untuk melakukan isolasi mandiri.

“Bayangkan. Ada lima kabupaten/kota di Nias. Tapi cuma punya satu rumah sakit rujukan. Daripada kita menyiapkan gedung, lebih baik kita menempatkan pasien tersebut di hotel yang telah dilengkapi standar protokol kesehatan. Seperti ada posko kesehatan, posko keamanan, dan petugas terlatih. Apalagi wisatawan yang berkunjung juga masih sepi,” paparnya.

Menghadapi pandemi yang belum kunjung berakhir, Ria meminta masyarakat tetap semangat. Hal itu bertujuan agar seluruh sektor kembali bergerak dan imunitas tubuh juga kembali bangkit. “Mudah-mudahan vaksin segera tersedia, yang kini masih terus dalam penelitian dan pandemi ini segera berakhir,” ucapnya.

reporter | Thamrin Samosir

Related posts

Leave a Comment