Polda Sumut Bentuk Tim Khusus Selidiki Tiga Bocah Hilang di Langkat

tiga bocah hilang

topmetro.news – Peristiwa tiga bocah warga Dusun VI Pulka, Desa Naman Jahe, Kecamatan Salapian, Kabupaten Langkat yang hilang sejak Minggu (18/10/2020) lalu, hingga kini masih menjadi misteri.

Berbagai upaya pencarian oleh pihak berwajib, namun belum juga membuahkan hasil.

Karena itu, Subdit III/Jatanras Direktorat (Dit) Reskrimum Polda Sumut membentuk tim khusus (timsus) untuk menguak kejadian yang sebenarnya. Banyak dugaan atau spekulasi yang menyebut penyebab hilangnya korban, termasuk penculikan.

“Kita memback up penyelidikan hilangnya tiga bocah itu. Kita sudah bentuk tim lapangan yang saat ini sedang bekerja,” kata Direktur Reskrimum Polda Sumut, Kombes Pol Irwan Anwar melalui Wadir, AKBP Faisal Napitupulu bersamab Kasubdit III/Jatanras, Kompol Taryono Raharja, Selasa (10/11/2020).

Polisi Optimis Temukan Tiga Bocah yang Hilang

Menurut Faisal, tim telah melakukan cek areal galian yang katanya sebagai lokasi awal hilangnya ketiga bocah itu. Petugas juga sudah mendapatkan keterangan dari sejulah saksi. Kepolisian optimis penyebab hilangnya ketiga bocah tersebut segera terungkap.

“Penyelidikan masih terus kita intensifkan. Kita optimis penyebab hilangnya ketiga bocah tersebut dapat segera terungkap,” ucap mantan Kapolres Asahan tersebut.

Seperti pada pemberitaan sebelumnya, ketiga bocah yang hilang ini merupakan warga Dusun Pulka, Desa Naman Jahe, Kecamatan Salapian. Mereka bernama Yogi Tri Herlambang, Nizam Auvar Reja dan Alviza Zahra yang rata-rata berusia 7 tahun.

Sebanyak 150 personel berada pada lokasi untuk mencari 3 bocah yang hilang misterius saat bermain seputaran perkebunan PT LNK, Desa Naman Jahe, Kecamatan Salapian, Kabupaten Langkat, Sumut, Namun, pencarian masih belum membuahkan hasil.

Wakapolres Langkat, Kompol Hairil Sani mengatakan, pihaknya mengerahkan 150 personel bersam warga dan relawan untuk mencari ketiga bocah tersebut. Pada pencarian hari ke-14, personel terbagi ke dalam beberapa tik untuk menyisir setiap sudut perkebunan LNK.

“Namun sampai sekarang belum ada tanda-tanda untuk penemuan ketiga anak tersebut,” kata Hairil Sani, Sabtu (31/10/2020).

Sebelumnya, upaya warga menggali gundukan tanah yang semula terindikasi sebagai tempat menimbun jasad ketiga bocah itu teryata nihil.

Polsek Salapian dan relawan menyaksikan penggalian gundukan tanah itu. Selama 30 menit penggalian, warga tidak menemukan jasad ketiga bocah nahas tersebut.

Menurut warga, Dedi, gundukan tanah itu terjadi setelah hari keempat hilangnya ketiga anak itu.

“Kecurigaan terhadap gundukan tanah ini karena berada terpisah dengan tempat lain. Gundukan tanah ini membuat curiga karena untuk melintas kendaraan berat,” ujar Dedi, Jumat (30/10/2020).

Sejauh ini, polisi dan relawan telah mencari pada beberapa lokasi namun tak menunjukkan petunjuk apapun. Pencarian bahkan sampai menelusuri areal 100 hektare dari lokasi titik hilang.

Reporter | Dedi

Related posts

Leave a Comment