Di Sinaksak-Simalungun, 56 Rumah Terendam Banjir, Nih Permintaan Warga

rumah terendam banjir
Advertisement

TOPMETRO.NEWS – Sebanyak 56 rumah terendam banjir. Warga yang bermukim di bantaran rel kereta api di Kelurahan Sinaksak Kabupaten Simalungun itu terendam banjir pascaturunnya hujan, Rabu (2/12/2020).

Akibatnya, hampir seluruh alat-alat rumah tangga milik warga terendam air.

Selain rumah warga yang terendam banjir, satu unit mushola juga turut terendam air dan tak dapat digunakan untuk beribadah sholat, Kamis (3/12/2020).

Dari ke 56 rumah yang terendam banjir, 20 rumah berada di Lingkungan 10. Begitu juga di Lingkungan 3, ada 36 rumah terendam air.

Rapolon Sitio, Lurah Sinaksak mengatakan, tanah yang dijadikan warga sabagai hunian itu merupakan tanah milik Perusahaan Jawatan Kereta Api (PJKAI).

“Inikan tanah milik PJKAI dijadikan warga sebagai tempat hunian. Paling lima oranglah yang memiliki sertifikat tanah, sebagiannya itu tanah milik PJKAI,” ungkap Rapolon Sitio, Kamis (3/12/2020).

Diterangkannya, pihaknya kini telah menyediakan bangunan balai desa untuk digunakan warga yang rumahnya terendam banjir sebagai tempat pengungsian sementara.

“Balai desa saat ini kita alih pungsikan untuk tempat pengungsian. Kalau dapur umum sudah kita sediakan, posko kesehatan juga kita sediakan,” katanya.

Terkait masalah air yang merendam rumah-rumah warga, Rapolon Sitio menambahkan, saluran air tertutup pascapihak PJKAI melalukan pergantian bantalan perlintasan kereta api.

“Awalnya adanya saluran pembuangan air, tapi kemarin karena pihak PJKAI melakukan perbaikan jadi tertutuplah saluran airnya. Kita juga sudah menyurati PJKAI agar segera melakukan perbaikan supaya air tidak merendam rumah warga lagi,” ujarnya.

Dari lokasi menunjukkan, tampak besi-besi baja dan dua alat berat berada di sekitar  rumah-rumah warga yang ikut terendam banjir. Rencananya, besi-besi itu, oleh PJKAI akan digunakan sebagai penyokong membuat rel gantung, sehingga air dapat mengalir.

Zainudin Nainggolan, Kepling Lingkungan 3 Kelurahan Sinaksak kepada wartawan mengatakan, tingginya genangan air yang merendam rumah warga itu mencapai 5 meter.

“Ini tingginya air mencapai 5 meter, makanya ada rumah warga yang tenggelam. Kalah tinggi sama air yang merendam ini,” ucap Zainudin.

“Memang inikan tanah PJKAI. Saat ini, PJKAI itu mau membuat rel gantung, makanya ini mereka buat jalan untuk alat berat crane yang nantinya mengangkat besi-besi yang besar itu,” katanya lagi.

Menurut Zainudin, genangan air yang merendam rumah warga tertahan dan tidak mengalir akibat adanya pembuatan jalan.

Warga yang rumahnya terendam air secara langsung meminta agar pihak Pemkab Simalungun mengupayakan penyedotan air, sehingga warga dapat menyelamatkan barang-barang mereka.

BACA SELENGKAPNYA | Banjir, Ratusan Hektar Lahan Pertanian di Aceh Singkil Gagal Panen

Seperti diberitakan topmetro.news sebelumnya dampak banjir yang terjadi pada wilayah Aceh Singkil yang kini mulai surut. Namun menyisakan banyak beban terhadap masyarakat.

Pasalnya para masyarakat Aceh Singkil ini notabene bekerja sebagai petani. Sehingga mereka harus mengikhlaskan gagal panen tahun ini.

Maka, kerugian akibat musibah banjir ini memang sangat terasa bagi petani. Karena tanaman palawija atau tanaman muda yang mereka tanam mati akibat terendam banjir ini.

“Kami sangat merasakan dampak banjir tahun ini. Tanaman jagung kami yang baru tumbuh punah semua,” ucap Timan, salah seorang warga Desa Ujung Bawang, Selasa (24/11/2020).

reporter | jeremitaran
sumber | mistar

Related posts

Leave a Comment