topmetro.news – Pemberontak Houthi Yaman mengklaim telah menembak rudal ke fasilitas minyak milik raksasa energi Arab Saudi, Saudi Aramco, di Kota Jeddah, Kamis (4/3/2021).
AFP menyebut, Juru Bicara Huthi Yahya Saree di Twitter mengklaim pemberontak menghantam dengan rudal Quds-2 pada subuh hari. Hal itu sebagai pembalasan atas kampanye militer enam tahun dengan pimpinan Arab Saudi di Yaman.
Serangan itu membawa sebuah kekhawatiran besar mudahnya menyerang fasilitas minyak raksasa milik Arab Saudi bagi pemberontak dengan sokongan Iran itu.
BACA JUGA | Geger Dunia! AS-Saudi ‘Pecah’, Raja Salman Ngamuk ke Biden
Serangan Pemberontak Houthi
Houthi telah meningkatkan serangan ke kerajaan dalam beberapa pekan terakhir. Tujuannya, untuk merebut benteng terakhir Marib milik Koalisi Pemerintah Yaman yang dapat dukungan dari Saudi.
November lalu, pemberontak menghantam Pabrik Aramco di Jeddah dengan rudal Quds-2. Serta membuat lubang di tangki minyak dan memicu ledakan dan kebakaran.
Kemudian, pada Hari Sabtu (27/2/201), ledakan keras mengguncang ibu kota Riyadh ketika koalisi pimpinan Saudi mengatakan itu menggagalkan serangan rudal Houthi. Membuat pecahan peluru menghujani rumah-rumah warga sipil.
Perang saudara Yaman yang berlangsung selama enam tahun telah mengadu domba para pemberontak dukungan Iran melawan pemerintah yang dapat pengakuan secara internasional dengan sokongan Arab Saudi
Konflik yang parah telah merenggut puluhan ribu nyawa dan jutaan orang mengungsi, menurut organisasi internasional. Memicu apa yang kata PBB sebagai krisis kemanusiaan terburuk di dunia.
sumber | CNBC Indonesia