MoU UEA dan Pemerintah Aceh Terwujud Capai 7 Triliun, HIPMI Aceh Singkil Siap Mendukung

investor asal UEA

topmetro.news – Doa masyarakat Kabupaten Aceh Singkil agar tercapainya MoU antara pemerintah dengan investor asal UEA (Uni Emirat Arab) akhirnya terwujud.

Meski terkena berbagai cobaan hingga pernah katanya gagal, kini sudah menemukan titik temu.

Pemerintah dan investor pun telah menandatangani Letter of Intent (LoI) untuk mega proyek khusus ini. Yang mana investor dari Murban Energy akan menanamkan investasi sebesar USD500 juta di Aceh. Atau setara Rp7,19 triliun.

Dalam hal ini, HIPMI (Himpunan Pengusaha Muda) Aceh Singkil siap dukung dan berkolaborasi.

Melalu siaran persnya, HIPMI mengatakan beberapa hal yang harus terus perhatian oleh Pemkab Aceh Singkil terkait investasi ini, agar berjalan maksimal. Yaitu persoalan lahan yang harus fleksibel dalam pembebasan lahan.

“Tentunya para investor tidak mau berlarut dalam menghadapi persoalan lahan. Pemerintah daerah harus benar-benar memastikan lokasi dan hal teknis yang sesuai serta tidak adanya sangketa atau persoalan yang menghambat,” ucap Ahmad Hariono, Ketua HIPMI Aceh Singkil, Sabtu (6/3/2021).

Selain itu, ucap Ahmad, untuk menjadi tempat wisata yang bersaing di mata dunia, perlunya membangun hubungan destinasi dan kemitraan yang unggul.

Perencanaan pembangunan insfrastruktur dari UEA harus benar-benar modern dan terintegrasi dengan baik serta aman dan nyaman. Hal itu guna mendukung promosi wisata di Pulau Banyak. “Kita percayakan kepada investor, mitra, dan juga pemerintah,” tuturnya.

“Jalinanan kerjasama antara Indonesia dengan UEA diharapkan akan menjadi leading sector. Dan sekaligus mampu menggerakkan sektor industri lainnya. Karena jarak penerbangan Abu Dhabi dengan Aceh hanya sekitar lima jam. Aceh sangat layak menjadi tempat investasi UEA, mengingat lokasi yang sangat dekat dan juga kesamaan budaya,” paparnya.

Jalinan kerjasama ini, lanjutnya, akan berdampak besar bagi pertumbuhan ekonomi warga Aceh Singkil.

“Yang paling penting bagi pelaku usaha meningkatkan daya saing usaha pariwisata melalui aspek produk, pelayanan dan pengelolaan. Kemudian juga peluang produk lokal,” katanya lagi.

Icon Aceh

Terutama dengan icon Aceh dengan Syariat Islamnya, bisa mengandalkan halal tourism yang sedang menjadi trend di mata dunia. Potensi daya tarik dari industri pariwisata adalah keindahan alam berpadu dengan nilai budaya setempat. Dikemas dengan menarik dan modern. Melalui even, produk kuliner, fashion, souvenir, industri kreatif, situs sejarah, serta keramahtamahan masyarakat, juga bisa mengoptimalkan ekowisata, wisata olahraga, dan lain-lain. Sehingga wisatawan penasaran dan tertarik untuk mengunjunginya.

“Kami juga mengucapkan terimakasih kepada Presiden Joko Widodo atas persetujuan investasi ini. Kemudian juga kepada Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman & Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, yang tak henti-hentinya terus menblow up investasi ini. Serta kepala BKPM Bahlil Lahadalia mantum HIPMI yang terus berinovasi dalam kemudahan dan kepercayaan investasi di Indonesia. Selain itu Gubernur Aceh Nova Iriansyah yang terus berjuang menjadikan Aceh Hebat. Dan Bupati Aceh Singkil Dulmursid beserta jajarannya yang terus bersiap membangun Aceh Singkil. Serta semua yang terlibat,” tutupnya.

reporter | Rusid Hidayat Berutu

Related posts

Leave a Comment