Lukisan Termahal Dunia Salvator Mundi Terancam Punah di Superyacht Pangeran Saudi

lukisan termahal di dunia

topmetro.news – Sebuah lukisan termahal di dunia, menurut laporan, terancam ‘punah’ karena tersimpan di kapal pesiar mewah (superyacht) milik Putra Mahkota Arab Saudi, Pangeran Mohammad bin Salman (MBS).

The Wall Street Journal (WSJ) melaporkan, lukisan ‘Salvator Mundi’ karya Leonardo da Vinci itu telah tergantung di kapal pesiar Serene setinggi 400 kaki hingga akhir tahun lalu. Lukisan fenomenal ini menggambarkan potret Yesus Kristus memandang lurus sambil memegang bola kristal.

Serene merupakan kapal pesiar pribadi terbesar di dunia.MBS membelinya seharga USD600 juta dari seorang taipan vodka Rusia tahun 2016.

Keberadaan lukisan Salvator Mundi telah menjadi rahasia sejak terjual pada November 2017 seharga USD450 juta (Rp6,5 triliun). Pembelinya seorang pangeran Saudi yang kurang terkenal, yang bertindak sebagai wakil dari Pangeran MBS.

Air Laut dan Lukisan

Steven Erisoty, seorang konservator seni yang telah mengerjakan lukisan master sebelum abad ke-19, mengatakan bahwa air laut yang mengelilingi kapal pesiar dapat membahayakan lukisan berusia 500 tahun itu.

“Lukisan itu kompleks, struktur berlapis, dan menyukai stabilitas,” kata Erisoty kepada WSJ, kemarin. “Lukisan itu sudah tidak stabil,” lanjut dia mengacu pada upaya restorasi sebelumnya.

Ia memperingatkan bahwa lapisan kayu dan pigmen cat lukisan itu bisa rusak jika terus mengalami suhu yang berfluktuasi saat berada di kapal pesiar Saudi.

Erisoty mengatakan bahwa agar tidak ‘terluka’, lukisan itu perlu terpajang di ruangan dengan kontrol suhu dan kelembapan yang ketat.

Kapal Pesiar Serene sedang proses pemindahan ke galangan kapal Belanda untuk pemeliharaan. Ada laporan lain bahwa lukisan termahal di dunia itu sekarang telah pindah ke lokasi rahasia di Arab Saudi.

Prancis dan Arab Saudi

Awal pekan ini, sebuah film dokumenter Prancis menuduh bahwa Salvator Mundi tidak ikut pameran di Louvre dua tahun lalu karena Pemerintah Prancis tidak mau tunduk pada tekanan dari Riyadh untuk menyajikan karya kontroversial itu sebagai ‘100 persen Da Vinci’.

Seorang pejabat senior Pemerintah Prancis mengungkapkan dalam film tersebut, bahwa lukisan itu tiba di Paris pada Juni 2019, menjelang pameran terkenal da Vinci. Lalu kemudian menjalani analisis di laboratorium teknis Louvre.

“Pada akhir proses putusan terungkap: bukti ilmiah bahwa Leonardo da Vinci hanya memberikan kontribusi pada lukisan itu,” kata pejabat dengan nama sandi Jacques dalam film dokumenter tersebut.

Ia mengeklaim bahwa Pangeran MBS tidak akan menerima keraguan tentang keaslian karya tersebut. “MBS menetapkan kondisi yang sangat jelas—tunjukkan Salvator Mundi di samping Mona Lisa tanpa penjelasan lain. Tunjukkan sebagai 100 persen Leonardo da Vinci,” kata Jacques.

Tarik menarik diplomatik terjadi. Di mana Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Yves Le Drian dan Menteri Kebudayaan Franck Riester melobi atas nama permintaan Arab Saudi, mencatat kesepakatan signifikan Riyadh dengan Paris.

Namun, Presiden Emmanuel Macron menolak persyaratan tersebut. Karena kredibilitas Prancis dan Louvre jadi pertaruhan. Penolakan Macron itu diungkap pejabat Prancis yang menolak disebutkan nama lengkapnya itu.

Sebuah laporan di New York Times pada Hari Minggu mengklaim bahwa sebenarnya permintaan Saudi untuk menempatkan Salvator Mundi di samping Mona Lisa, bukan keraguan tentang keaslian.

Karya Leonardo da Vinci

Pemeriksaan forensik terhadap lukisan itu -yang menggunakan teknologi paling canggih yang tersedia- secara resmi menyimpulkan bahwa karya itu adalah produksi Leonardo da Vinci. Kesimpulan itu merupakan laporan Louvre yang rahasia.

Seorang pejabat Prancis pada pekan lalu mengatakan pemilik lukisan tersebut, Pangeran Saudi, masih menahan pekerjaan untuk pertunjukan tersebut. Karena mereka ingin lukisan tersebut tergantung di sebelah Mona Lisa.

Laporan New York Times menyimpulkan bahwa keretakan hubungan Prancis-Saudi atas lukisan itu jauh dari perselisihan tentang seni. Tetapi lebih merupakan salah satu ‘kekuatan dan ego’.

Louvre menganggap Mona Lisa tidak tergoyahkan karena keamanan yang tinggi dan kerumunan besar yang menarik perhatiannya. Dan pejabat Prancis berpendapat bahwa ‘tidak mungkin’ untuk menempatkan lukisan di sebelahnya.

Karena Saudi tidak mengizinkan Salvator Mundi terpajang, Pemerintah Prancis -yang mengawasi Louvre- tidak mempublikasikan temuan positifnya tentang keaslian lukisan itu. Pihak museum mengatakan tidak dapat izin untuk mengomentari karya-karya milik pribadi. Kecuali ikut terpajang di galerinya.

BACA | Bill Gates: Dunia Akan Kembali Normal Pada Akhir 2022

Masih belum jelas mengapa Riyadh memilih untuk tidak mengambil kesempatan untuk mendapatkan laporan resmi yang mengonfirmasi bahwa lukisan yang banyak itu adalah lukisan da Vinci, karena ketidaksepakatan kecil tentang penempatan selama pameran.

sumber | suara.com

Related posts

Leave a Comment