Lupa Buat Sarapan, Suami Tega Aniaya Istri Hingga Babak Belur

TOPMETRO.NEWS – Vita Sari Nasution alias Maya (28) warga Komplek Griya Wisata Indah, Kecamatan Namorambe Kabupaten Deliserdang harus menerima siksaan dari suaminya bernama kiki (28).

Korban disiksa suaminya hanya karena masalah sepele. Kejadian tersebut terjadi Rabu (10/5) pagi sekitar pukul 07.30 wib dirumahnya.

Menurut Informasi yang didapat TOP METRO pada hari Kamis (11/5) pagi, korban (Maya) sedang mencuci pakaian dirumahnya. Lalu pelaku (Kiki) marah-marah minta sarapan kepada korban. Mendengar suaminya marah-marah, korban pun meninggalkan kerjaannya dan hendak membeli sarapan suaminya.

Saat korban menghidupkan sepeda motornya, pelaku naik tensi dan menggeber gas sepeda motornya diteras rumah. Karena suara knalpot yang begitu kuat, korban berusaha mencegah pelaku agar menghentikan perbuatannya itu.

“Jangan kayak gitu, malu sama tetangga”, terang Maya (korban).

Tapi perkataan korban itu membuat pelaku semakin marah.

“Siapa rupanya yang berani sama aku disini,” kata korban menirukan perkataan pelaku. Mendengar ucapan pelaku  itu korban pun terdiam.

Entah kenapa, pelaku bertambah emosi saat korban hendak pergi bersama anaknya untuk membeli sarapan. Pelaku kemudian mengananiaya dan mencekik leher korban hingga korban kesulitan bernafas. Rambut korban dijambak dan diseret dari teras sampai kedalam rumah.

Didalam rumah korban disiksa secara bertubi-tubi oleh pelaku yang disebut korban sebagai mantan DJ di kota Medan. Karena tidak tahan terhadap siksaan itu, korban memohon pada pelaku agar jangan menyiksa dirinya lagi.

Tapi korban disuruh minta maaf dan menyembah kaki pelaku. Karena korban tidak mau, pelaku semakin marah dan ingin menyayat muka korban dengan senjata tajam yang ada ditangannya.

“Biar kurusak aja mukamu, biar gak laku lagi kau..” kata korban saat dipolsek Delitua.

Warga sekitar berdatangan saat mendengar suara korban menjerit minta tolong. Tapi warga hanya bisa melihat dari luar karena pelaku memegang sebuah senjata tajam jenis samurai ditangannya.

Warga kemudian berinisiatif memanggil pihak keamanan komplek. Fan dua orang security yang saat itu sedang berjaga di pos security langsung melerai perlakuan pelaku terhadap istrinya.

“Udah gila kau, kalau mati istri kau ini ditangkap polisi kau nanti. Dan lebih enak lagi polisi nangkap kau..” jelas korban lebih lanjut dalam kesedihan.

Mendengar ucapan security tersebut, pelaku kemudian menghentikan penyiksaannya terhadap korban.

Namun saat pihak keamanan pergi, korban kembali disiksa oleh suaminya didalam rumah. Pihak security kembali mandatangi rumah korban dan meminta pelaku untuk membuka pintu. Disaat pelaku membuka pintu, korban langsung melarikan diri dengan membawa anak semata wayangnya yang masih berumur 6 tahun.

Korban juga menuturkan bahwa kartu atm miliknya diambil oleh pelaku. Uang yang ada didalam atm sebesar dua juta rupiah juga sudah ditarik pelaku. Usai menarik uang korban dari mesin ATM, pelaku menghubungi korban melalui sms. Melihat kondisi ini, korban langsung membelokir atm-nya.

Maya (korban) juga menuturkan bahwa penganiayaan ini sudah dialaminya selama dua tahun terakhir. Dan korban juga sudah tidak pernah dinafkahi oleh pelaku yang masih berstatus suami korban.

 

Korban menuturkan, dulu suaminya tersebut tidak pernah melakukan itu pada dirinya. Bahkan suaminya sangat sayang kepadanya. Semua itu berubah ketika suaminya mengenal barang haram jenis narkoba. Namun korban tidak mau pisah, karena masih memikirkan buah hatinya yang masih kecil.

Salah seorang polisi yang sedang piket menyarankan agar korban melaporkan kejadian yang dialaminya ke Polres Deli Serdang. Karena kejadian ini merupakan wilayah hukumnya Polres Deli Serdang. Mendengar penjelasan petugas, korban pun bergegas menuju kantor Polres Deli Serdang. (TM/08)

Related posts

Leave a Comment