Di Sitahoan Pansus Kehutanan DPRDSU Kecewa kepada KPH II Pematangsiantar

Pansus Kehutanan DPRDSU

topmetro.news – Pansus Kehutanan DPRDSU beserta rombongan melakukan peninjauan lokasi banjir bandang di Parapat dan Hutan Sitahoan di Kecamatan Girsang Sipangan Bolon, Kamis (20/5/2021). Peninjauan berlangsung setelah rapat koordinasi Pansus dengan Unit Pelaksana Tekhnis (UPT) Kesatuan Pengelola Hutan (KPH) II Pematangsiantar.

Tiba di lokasi Sungai Batu Gaga Lingkungan Anggarajim, Pansus melihat sisa material bebatuan yang terbawa banjir bandang beberapa waktu lalu. Untuk memastikan adanya informasi kerusakan hutan sebagai pemicu banjir bandang tersebut. Ketua DPRDSU Baskami Ginting dan Ketua Pansus Parsaulian Tambunan memutuskan untuk meninjau langsung ke lokasi Hutan Sitahoan.

Anggota Pansus asal Komisi B dari Fraksi PDIP Sugianto Makmur mengaku kecewa kepada Kepala UPT KPH II Pematangsiantar Syofniar. Pasalnya, Syofniar hanya membawa tim meninjau sebuah sungai kecil. Syofniar menjelaskan bahwa aliran sungai kecil tersebut berasal dari daerah Sitahoan. Kemudian arah alirannya ke daerah Tanah Jawa hingga ke Kabupaten Asahan.

“Aliran air dari daerah Sitahoan tidak ada hubungannya dengan banjir bandang di Parapat kemarin. Karena sungai ini bermuara ke daerah Tanah Jawa hingga Kabupaten Asahan,” ujar Syofniar.

Perkataan Syofniar tersebut sontak membuat Sugianto Makmur kecewa. Karena menurutnya, pihak KPH II harusnya dapat menunjukkan lokasi titik awal air yang turun ke daerah Kota Wisata Parapat yang membawa material bebatuan dan gelondongan kayu tersebut.

Sugianto pun meminta kepada Syofniar untuk kembali melengkapi data dan memberikan kepada Tim Pansus Kehutanan DPRDSU.

Fakta Pembalakan Hutan

Kekecewaan Sugianto kian bertambah saat bertemu dengan warga Sitahoan yang mengaku bermarga Silalahi. Warga itu memberikan keterangan seputar informasi masih terjadinya pembalakan hutan di daerah Sitahoan. Untuk keakuratan informasinya, Silalahi mengatakan siap dipanggil saat Rapat Dengar Pendapat oleh Pansus Kehutanan DPRDSU.

“Saya berkata jujur. Masih ada pembalakan liar di kawasan hutan lindung di Sitahoan ini. Sekarang juga bisa saya tunjukkan lokasinya,” tegas Silalahi.

Lebih lanjut kata Silalahi kepada Sugianto di hadapan beberapa awak media, bahwa keberadaan sungai kecil yang ditunjukkan Ka UPT KPH II tersebut memang tidak berhubungan langsung dengan Kota Parapat. Namun jelasnya, bahwa ada sungai di atas perbukitan persis di atas Huta (Dusun) Sualan bekas pembalakan hutan oleh kelompok ‘LD’. Air sungai itulah menjadi penyebab longsor di Nagori (Desa) Sibaganding.

Sugianto Makmur pun mengatakan akan membawa pengakuan Silalahi terkait ‘LD’ ini dalam RDP di DPRD Sumut. Untuk itu Sugianto pun minta nomor kontak Silalahi. Agar nantinya saat RDP di DPRDSU akan memanggil Silalahi hadir.

Sugianto Makmur mengatakan bahwa dalam waktu dekat Pansus Kehutanan akan menemui Bupati Simalungun Radiapoh Hasiholan Sinaga. Tujuannya, membicarakan hal-hal yang berhubungan dengan musibah banjir bandang Parapat. Serta membahas permasalahan dugaan pembalakan hutan dan penebangan pohon yang dapat membahayakan destinasi wisata Kota Parapat.

reporter | David Napitu

Related posts

Leave a Comment