Fraksi Golkar Pertanyakan Strategi Dinas Perpustakaan Medan Hadapi Dunia Digital

Fraksi Golkar Pertanyakan Strategi Dinas Perpustakaan Medan Hadapi Dunia Digital

topmetro.news – Fraksi Partai Golkar DPRD Medan melalui juru bicaranya, Modesta Marpaung mempertanyakan upaya yang akan dilakukan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Pemko Medan untuk meningkatkan minat baca serta upaya adaptasi seiring perkembangan dunia digital. Hal itu lantaran dalam era digital saat ini, ia prihatin terhadap turunnya minat baca dan belajar di Perpustakaan.

Demikian disampaikannya ketika membacakan pemandangan umum Fraksi Golkar DPRD Medan terhadap Rancangan Perda Penyelenggaraan Perpustakaan Kota Medan di DPRD Medan, Senin (25/5/2021).

Rapat tersebut dipimpin Wakil Ketua DPRD Medan Ihwan Ritonga. Didampingi Wakil Ketua DPRD Medan Rajudin Sagala, sejumlah pimpinan alat kelengkapan dewan DPRD Medan dan Sekretaris DPRD Medan Erisda Hutasoit. Hadir juga Sekda Kota Medan Wiria Alrahmam dan sejimlah OPD Pemko Medan.

Modesta mengatakan, pembahasan Ranperda Perpustakaan nantinya diharapkan dapat mewujudkan Kota Medan yang maju dan berkah melalui SDM unggul yang berdaya saing global. Melalui perpustakaan diharapkan menjadi sarana bagi masyarakat untuk mencari sumber rujukan ilmu pengetahuan yang valid dan bisa diakses semua kalangan.

Fraksi Golkar juga berharap, agar penyelenggaraan perpustakaan dapat menjadi sumber rujukan ilmu pengetahuan dan teknologi bagi semua kalangan masyarakat. Memasyarakatkan budaya gemar membaca sebagai upaya mencerdaskan masyarakat untuk mewujudkan SDM unggul Kota Medan yang berdaya saing global.

Wahana Seni dan Budaya

Selain itu juga diharapkan, menjadi wahana pelestarian seni dan budaya daerah. Khususnya bagi generasi muda Kota Medan agar mencintai nilai-nilai kebudayaan sebagai akar kekayaan nusantara. Diharapkan dapat beradaptasi dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam pengeloaan perpustakaan yang modern dengan akses luas dan terdigitalisasi.

Bahkan, Dinas Perpustakaan Medan dituntut dapat berkolaborasi dengan segenap stakeholder. Mengingat Kota Medan adalah barometer dan pusat pendidikan serta kemajuan sumatera utara. Seiring itu, Modesta Marpaung mempertanyakan konsep Pemko Medan dalam pembinaan pustakawan daerah maka perlu dipenuhi unsur kebutuhan.

Karena hal itu dinilai penting karena tanpa adanya SDM yang profesional di bidang perpustakaan maka apapun yang diterapkan tidak akan terlaksana secara efektif dan efisien.

Diakhir pemandangan umumnya, ia meminta kehadiran Ranperda Perpustakaan yang terdiri dari XVIII BAB dan 73 Pasal untuk melakukan pengembangan SDM unggul dan berdaya saing global.

Fraksi Golkar berharap Ranperda penyelenggaraan perpustakaan nantinya akan dibahas oleh panitia khusus untuk melahirkan sebuah regulasi yang komprehensip. Demi terwujudnya kepastian hukum dalam penyelenggaraan  perpustakaan dan merangsang kreatifitas dan inovasi.

reporter : Thamrin Samosir

Related posts

Leave a Comment