BPPRD Diminta Harus Mampu Ikuti Ritme Kerja Walikota

BPPRD Diminta Harus Mampu Ikuti Ritme Kerja Walikota

topmetro.news – Kinerja Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah (BPPRD) Kota Medan diminta harus mampu mengikuti ritme kerja Walikota Medan, M. Bobby Afif Nasution, dalam memaksimalkan percepatan pembangunan di Kota Medan.

“Besarnya perolehan PAD sangat menentukan percepatan pembangunan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. BPPRD sebagai primadona harus mampu menggali sumber PAD dan bekerja maksimal,” ungkap Ketua Komisi III DPRD Kota Medan, Rizki Lubis saat rapat evaluasi dengan BPPRD Kota Medan, kemarin.

Ia juga mendorong BPPRD terus melakukan inovasi menggali potensi PAD dari semua sektor.

“Kepada wajib pajak hendaknya dilakukan pendekatan dan transparansi guna mengoptimalkan perolehan pajak dengan layanan digitalisasi. Memaksimalkan perolehan PAD dengan meminimalisir kebocoran, akan mendukung peningkatan pembangunan di Kota Medan,” imbuh dia lagi.

Wakil Ketua Komisi III DPRD Kota Medan, Abdul Rahman Nasution, meminta BPPRD agar bekerja lebih baik dalam upaya peningkatan PAD. “Potensi PAD cukup besar, banyak hal yang bisa di lakukan. Kerja lebih baik dan berinovasi agar realisasi target lebih baik,” sebutnya.

Fokus Tingkatkan PAD

Rahman juga mengajak BPPRD untuk fokus upaya peningkatan PAD. “Mari kita berkreasi, sehingga target kita tambah dan terealisasi. Ajak dewan berkolaborasi guna mendapatkan PAD lebih besar,” sebutnya.

Sementara itu, Kabid Program BPPRD Kota Medan, Empani Lubis, menyampaikan dari target PAD BPPRD tahun 2021 sebesar Rp1,727 triliun lebih, saat ini sudah terealisasi di Triwulan I sebesar Rp350 miliar.

Adapun sumber PAD tersebut dari 9 jenis penerimaan pokok pajak, yakni pajak hotel, restoran, hiburan, penerangan jalan, parkir, reklame, BPHTB, PBB dan air tanah. “Kendala besar dalam pencapaian target karena situasi pandemi,” katanya.

Senada dengan itu Sekretaris BPPRD, Benny Siregar, mengakui minimnya capaian target pada triwulan I di karenakan situasi pandemi Covid 19, sehingga banyak pelaku usaha yang mengurangi kegiatan dan otomatis minim membayar pajak.

Namun, kata Benny, pihaknya tetap optimis target tercapai dan berupaya memaksimalkan perolehan PAD, sehingga target dapat terealisasi. “Saat ini kami membentuk Tim Gerak Cepat melakukan jemput bola menarik semua jenis pajak dan retribusi menjumpai pelaku usaha dengan cara humanis,” terang Benny.

Tim Gerak Cepat, tambah Benny, juga melakukan analisa lapangan terkait kelayakan jumlah pajak yang dibayar suatu pelaku usaha. “Jumlah pajak yang dibayar di lakukan pendataan ulang dan menilai tingkat kewajaran,” jelas Benny.

Mengenai upaya meminimalisir kebocoran PAD, Benny, menyebutkan terus berupaya melakukan penambahan jumlah Tapping Box. “Saat ini sudah sekitar 500 unit. Bahkan, ke depan akan di lakukan sistem pakai kartu,” katanya.

Sementara Plt Kabid 2, Sutan Partahi, menyebutkan jika realisasi reklame saat ini Rp10 miliar dari target Rp34 miliar. Pihaknya tetap melakukan penataan guna memaksimalkan perolehan PAD, namun tidak mengkesampingkan penataan kota sehingga tidak semrawut.

reporter | Thamrin Samosir

Related posts

Leave a Comment