TOPMETRO.NEWS – Bupati Simalungun, JR Saragih tampak tak bijak mengelola anggaran. Bayangkan untuk membuat taman di rumah dinas yang baru selesai dikerjakan itu menghabiskan uang rakyat. Tak tanggung-tanggung, untuk beli bunga dan bikin taman di situ berbiaya Rp5 miliar.
Proyek pembuatan taman di rumah dinas yang baru itu tentu menimbulkan tanda tanya besar. Terlebih saat ini JR Saragih selaku orang nomor satu di Kabupaten Simalungun ini sedang diterpa isu tak sedap seputar pemecatan 730 guru honorer dan selama 6 bulan pula para honorer itu ‘makan angin’ alias tidak digaji.
Benarkah untuk pembuatan taman rumah dinas Bupati Simalungun menelan uang rakyat sebesar Rp5 miliar? Ketika hal itu dikonfirmasi ke salah seorang staf Dinas PU Bina Marga Simalungun, R Sidabutar, dirinya membenarkan anggaran yang dikucurkan untuk pemelihaharaan dan pembuatan taman di kantor bupati dan rumah dinas Bupati sebesar Rp5 miliar.
“Ya benar, anggaran yang dikucurkan untuk pembuatan taman di kantor bupati dan rumah dinas sebesar Rp5 M,” jelasnya kepada kontributor TOPMETRO.NEWS Jumat (18/5) lalu.
Tapi taman di kantor dinas Bupati terlihat masih layak pakai, mengapa dihancurkan untuk buat taman baru? Ditanya begitu R Sidabutar berupaya menjawab diplomatis.
“Kalau soal pengerjaan pembuatan taman ini kami hanya jalankan perintah saja pak! Kalau mau maksud dan tujuan perombakan taman di kantor bupati dan pembuatan taman rumah dinas Bupati Simalungun yang pasti tanya saja Simalungun 1 (Bupati Simalungun),” elaknya sembari meninggalkan ruangan kerja.
Sekadar diketahui, kini Bupati Simalungun yang digadang-gadang menjadi bakal calon (Balon) Gubsu di Pilgubsu 2018 mendatang sedang diterpa isu tak sedap. 730 guru honorer di Simalungun dipecat. Para guru honorer itu sempat menggelar aksi demo ke DPRD Sumut beberapa waktu lalu. Tidak itu saja, para guru honorer selama 6 bulan gajinya belum dibayar. (*-editor3)
