Intensitas Hujan Tinggi, Asahan Dilanda Banjir dan Longsor

banjir dan tanah longsor

topmetro.news – Sesuai laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Asahan, Senin (16/8/2021) hingga pukul 14.00 WIB, beberapa desa yang tersebar di beberapa kecamatan mengalami banjir dan tanah longsor.

Kepala BPBD Asahan Asrul Wahid Dalimunthe MSi menyampaikan, beberapa desa yang tergenang air/banjir di antaranya Desa Tanah Rakyat Kecamatan Pulo Bandring, Desa Sei Silau Tua, Desa Sei Silau Barat, Desa Urung Pane, Desa Bangun Sari Kecamatan Setia Janji, Desa Perk Sei Dadap I/II, Desa Perk Sei Dadap III/IV, Desa Tanjung Alam, Desa Sei Kamah Baru, Desa Bahung Sibatubatu Kecamatan Sei Dadap, Desa Terusan Tengah Kecamatan Tinggi Raja.

Desa Karya Ambalutu Kecamatan Buntu Pane, Desa Punggulan Kecamatan Air Joman, Desa Rawang Lama, Desa Rawang Pasar IV Kecamatan Rawang Panca Arga, Desa Hessa Air Genting Kecamatan Air Batu, Desa Perk Hessa Kecamatan Simpang Empat, Desa Gotting Sidodadi Kecamatan BP Mandoge, Kelurahan Siumbut Umbut Kecatan Kota Kisaran Timur.

Lebih lanjut, Asrul mengatakan banjir dan longsor karena intensitas hujan yang tinggi sejak Minggu – Senin (15 – 16 Agustus 2021). Sehingga berdampak naik dan meluapnya debit air di beberapa sungai dan tersumbatnya saluran air/parit. Ketinggian air sekitar 50 cm – 150 cm di atas permukaan tanah dan sekitar 30 cm – 60 cm di dalam rumah.

Kondisi ini juga diikuti dengan terjadinya longsor pada ruas jalan kabupaten di Dusun III Desa Gotting Sidodadi Kecamatan BP Mandoge dengan diameter panjang + 50 m, lebar + 40 m dan kedalaman + 17 m.

Upaya BPBD Asahan

BPBD bersama pihak kecamatan dan desa melakukan beberapa hal mengatasi banjir dan tanah longsor tersebut. Di antaranya pengecekan langsung ke lapangan untuk menginventarisir yang terdampak serta kerusakan sarana prasarana. Mendirikan posko siaga bencana, posko kesehatan, dapur umum dan pemberian pemenuhan kebutuhan dasar bagi korban terdampak. Berkoordinasi dengan pihak pihak terkait lainnya untuk penanggulangan bencana. Kemudian, mengimbau warga untuk tetap siaga dan berpindah dari rumah jika air terus bertambah.

“Sedikitnya 707 KK atau 1.898 jiwa terdampak tergenang air. Satu tanggul penahan sungai jebol di Desa Punggulan. Satu saluran drainase rusak di Desa Tanah Rakyat, 1 rumah rusak sedang di Desa Karya Ambalutu. Kemudian satu SDN terancam rubuh karena berbatasan dengan longsoran di Desa Gotting Sidodadi. Dua SDN terendam di Desa Perk Sei Dadap III/IV dan Desa Bangun Sari. Tiga rumah ibadah terendam di Desa Perk Sei Dadap III/IV, Desa Bangun Sari, Desa Terusan Tengah. Akses jalan umum terendam hingga tidak bisa dilalui. Areal pertanian serta perikanan warga terendam,” jelas Asrul.

penulis | EN

Related posts

Leave a Comment