topmetro.news – Bertempat di Ruang Rapat Paripurna, Kamis (9/9/2021), DPRD Samosir menggelar Rapat Paripurna DPRD Kabupaten Samosir dalam rangka pengucapan sumpah/janji pengganti Ketua DPRD Kabupaten Samosir Masa Jabatan 2019-2024 oleh Ketua Pengadilan Pengadilan Negeri Balige.
Mengawali sambutannya, pimpinan rapat Lantas Marroha Sinaga menyampaikan terimakasih kepada Saut Martua Tamba atas pengabdian dan kerjasamanya selama menjadi Ketua DPRD Samosir. Dan berharap dapat bersinergi dalam menjalankan tugas dan fungsi sebagai wakil rakyat.
“Pada prinsipnya pimpinan DPRD dalam menjalankan tugas dan fungsinya secara kolektif kolegial. Artinya kerjasama dan komunikasi sesama pimpinan dan anggota dapat terjalin dengan baik,” ujar Pantas.
Sementara Bupati Samosir Vandico Guktom menyampaikan selamat kepada Ketua DPRD Samosir Dra Sorta Ertaty Siahaan, atas pengambilan sumpah/janji sebagai Ketua DPRD Samosir sisa masa jabatan 2019-2024. Ia berharap terjalin kerjasama yang baik dalam menjalankan roda pemerintahan di Kabupaten Samosir. Sehingga dapat terwujud Masyarakat Samosir yang sejahtera.
Sementara Dra Sorta Ertaty Siahaan menyampaikan terimakasih kepada semua pihak. Serta berharap dukungannya baik dari sesama pimpinan dan anggota DPRD Samosir, Pemerintah Kabupaten Samosir dan para stakeholder dalam menjalankan tugas dan fungsi sebagai perwakilan rakyat. Sehingga agenda-agenda kerja dapat berjalan dengan baik.
Pada acara pengambilan sumpah janji tersebut, hadir juga Kapolres Samosir, Bupati Humbang Hasundutan, Bupati Batubara, pengurus DPD PDIP Sumut, tokoh masyarakat, tokoh agama, pimpinan OPD Kabupaten Samosir, insan pers dan para kader PDIP.
Kerumunan di Gedung DPRD Samosir
Terlihat di Gedung DPRD Samosir banyak kader ataupun simpasitan PDIP mengikuti acara pelantikan tersebut. Hal ini menimbulkan kerumunan.
Namun aparat keamanan maupun Satgas tidak terlihat mengatur kerumunan. Sementara undangan terbatas dan wajib mengikuti protokol kesehatan.
Ketika dikonfirmasi terkait hal ini, Sekretaris DPRD Marsinta Sitanggang mengatakan, bahwa pada dasarnya dalam surat undangan telah dibuat ketentuan agar semua mengikuti prokes.
“Makanya kita siapkan thermogun dan masker. Serta tempat duduk juga kita atur jarak. Protokol acara pun telah mengumumkan agar semua mengikuti prokes. Kalaupun ada yang nampak berkerumun dan tidak mengikuti prokes, itu di luar kendali kami. Dan kami tidak bisa mengawasi terus-menerus,” jelas Marsinta.
reporter | TIM
