topmetro.news – Ketua Umum Horas Bangso Batak (Ketum HBB) Lamsiang Sitompul SH MH mengatakan, judi di Sumut biarkan saja bebas beroperasi.
Namun, Lamsiang menyampaikan hal itu, bukan karena setuju judi tetap beroperasi. Pernyataan tersebut ia sampaikan, justeru karena melihat fakta, bahwa judi terkesan tak bisa hilang dari Sumatera Utara.
“Kalau tak bisa diberantas, ya bebaskan saja judi di Sumatera Utara,” ucapnya bernada ‘sarkasme’, Senin (20/9/2021).
Seharusnya, karena sudah merupakan penyakit masyarakat, maka menurut Lamsiang, aparat kepolisian harus bersikap tegas. Termasuk juga bersikap adil dalam penindakan
“Jangan judi kecil saja yang diberantas, judi besar bebas beroperasi. Kita minta Kapolda Sumut harus serius dan tegas memberantas, tanpa pandang bulu meski siapa pelakunya,” tegasnya.
Pada kesempatan itu, pengacara ini juga menyampaikan rasa herannya, ada apa dengan judi di Sumatera Utara, sehingga terkesan tak ‘tersentuh’.
Padahal dalam amatannya, aparat kepolisian, khususnya jajaran Polda Sumut terlihat gencar memberantas praktik perjudian. Namun lokasi perjudian masih saja tumbuh subur di Sumatera Utara.
“Ada apa sebenarnya? Tidak mampu? Atau ada sesuatu? Ada kekuatan lain? Tapi mari kita tetap berpikir positif, bahwa aparat kepolisian tetap bersungguh-sungguh memberantas judi. Dan mari kita nantikan hasil baiknya,” sebut Lamsiang Sitompul
Lokasi Judi
Amatan wartawan, memang masih ada lokasi judi yang terus beroperasi. Salah satunya di Jalan Besar Pantai Labu, Kelurahan Sekip, Kecamatan Bringin, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara.
Di sana ada sebuah lokasi yang dikelilingi tembok dan berpintu pagar besi tinggi dijadikan lokasi judi. Kesannya, lokasi itu beroperasi dengan aman dan tenang.
Konsumennya adalah para pemain yang datang dari dalam dan luar kota. Mereka memang sengaja datang ke sana untuk bermain judi.
Menurut data yang masuk, pada lokasi tersebut terdapat bermacam judi, di antaranya, ketangkasan meja ikan, roulette, dan dadu guncang. Informasinya, bisnis judi tersebut mampu meraup keuntungan hingga ratusan juta rupiah per harinya.
reporter | Jeremi Taran
