Kuatkan Pondasi Hingga Level 2 Untuk Atasi Covid 19 di Sumut

sosialisasi kepada masyarakat dengan cara protokol kesehatan

topmetro.newsUntuk menurunkan angka penyebaran Covid-19, Pemerintah Sumatera Utara terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat dengan cara protokol kesehatan.

Dengan bebasnya wilayah di Provinsi Sumatera Utara (Sumut) dari Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 4, salah satu pondasi utamanya adalah kesungguhan gubernur bersama bupati dan wali kota membangkitkan kesadaran masyarakat menanggulangi Covid-19.

Upaya ini dilakukan  Gubernur Sumut Edy Rahmayadi bersama bupati dan wali kota terutama Wali Kota Medan Bobby Nasution selaku pimpinan di ibukota propinsi ini setiap waktu memotivasi masyarakat membantu pemerintah melaksanakan program penanggulangan yang dicanangkan.

Ketika  Covid semaki.  membaik Gubernur kepada wartawan di Medan pada Selasa (5/10/21)  lalu terus mengingatkan masyarakat tidak terlena melainkan diminta untuk tetap waspada agar penularan Covid-19 semakin bisa dikendalikan.

Demikian juga  dengan komitmen Wali Kota Medan Bobby Nasution senantiasa mengingatkan masyarakat disiplin protokol kesehatan. Gubsu dan Bobby serta bupati wali kota lainnya tetap meminta masyarakat disiplin 5M yakni memakai masker, mencuci tangan dengan sabun pada air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan serta membatasi mobilisasi.

Misalnya di Kota Medan, turunnya level PPKM) dari level 4 menjadi 2 menunjukkan bukti keseriusan Wali Kota Medan Bobby Nasution dalam menangani pandemi Covid-19.

Selain melakukan sejumlah langkah dan terus membangun semangat kolaborasi, penurunan juga tidak terlepas berkat keberhasilan orang nomor satu di Pemko Medan tersebut membangkitkan kesadaran masyarakat untuk bersama-sama memerangi virus Covid-19.

Indikasinya terlihat jelas, berkat kemampuan Bobby Nasution meyakinkan masyarakat selama ini, tak ada lagi masyarakat yang menolak mau pun menentang saat tracing dan testing dilakukan sebagai upaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

Warga Antusias Melakukan Vaksin

Melalui tracing dan testing yang dilakukan masyarakat yang terkonfirrmasi Covid-19 cepat ditangani sehingga tidak menyebarkan virus kepada yang lain.

Begitu juga dengan vaksinasi, antusiasme masyarakat untuk mendapatkan suntikan vaksin sangat tinggi, setiap lokasi pelaksanaan vaksinasi selalu ramai dipenuhi warga, padahal sebelumnya tidak sedikit yang melakukan penolakan.

Artinya, masyarakat kini mulai menyadari bahwa vaksinasi merupakan bagian penting untuk memerangi Covid-19.

Untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 memang dibutuhkan peran serta dan kolaborasi dari semua pihak. Sebab, pemerintah daerah dibantu TNI dan Polri tidak dapat mengatasinya tanpa dukungan penuh seluruh lapisan masyarakat. Artinya, masyarakat harus turun ikut bersama-sama memerangi virus Corona.

Meski sejumlah kabupaten dan kota saat ini sudah turun level namun sejumlah pengamat mengingatkan agar 3T (Tracing, Testing, Treatment)  terus gencar dilakukan. Di samping itu  masyarakat juga terus diingatkan untuk senantiasa disiplin melaksanakan 5M (memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, menghindari kerumunan, mengurangi mobilitas).

Semangat kolaborasi dan keberhasilan Bobby Nasution maupun bupati dan wali kota lainnya meyakinkan masyarakat untuk bersama-sama memerangi Covid-19 mendapat sambutan baik Dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara (FKM USU) Dr Drs Zulfendri MKes.

Dirinya menilai, usaha dan kerja keras yang dilakukan Bobby Nasution sudah sangat bagus dan menjadi kunci sukses  hingga Kota Medan berhasil turun level.

“Hal ini menunjukkan bagaimana Wali Kota mampu meyakinkan masyarakat untuk bersama-sama memerangi Covid-19,” ungkap Zulfendri seraya menyampaikan apresiasi atas upaya yang dilakukan menantu Presiden RI Joko Widodo tersebut.

Protokol Kesehatan Harus Ketat

Gubernur Sumatera Utara meminta masyarakat agar terus waspada, poin penting yang ditekankan Gubernur adalah masyarakat harus terus ketat melaksanakan protokol kesehatan, jangan lengah walaupun kasus melandai.

Berdasarkan Instruksi Mendagri Nomor 48 tahun 2021 tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Level 4, Level 3, Level 2, Level 1 serta Mengoptimalkan Posko Penanganan Corona Virus Disease di Tingkat Desa dan Kelurahan Untuk Pengendalian Penyebaran Covid-19 di wilayah Sumatera, Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, Maluku dan Papua, sudah tidak ada lagi wilayah Sumut yang menerapkan level 4.

Bahkan kabupaten/kota yang menerapkan PPKM level 3 hanya Kota Binjai dan Padangsidimpuan. Sementara yang menerapkan PPKM level 2 di antaranya Kabupaten Tapanuli Tengah, Tapanuli Utara, Tapanuli Selatan, Nias, Langkat, Karo, Simalungun, Asahan, Labuhanbatu, Dairi, Toba Samosir, Mandailing Natal, Nias Selatan, Pakpak Bharat, Humbang Hasundutan, Samosir, Serdangbedagai, Batubara, Padanglawas Utara, Padanglawas, Labuhanbatu Selatan, Labuhanbatu Utara, Nias Utara, Kota Medan, Pematangsiantar, Tanjungbalai, dan Gunungsitoli.

Selain itu, ada empat wilayah Sumut yang kini menerapkan PPKM level 1 antara lain Kabupaten Deliserdang, Nias Barat, Kota Sibolga dan Tebingtinggi.

Selain itu, penularan Covid-19 di Sumut sudah melandai. Rata-rata kasus harian seminggu terakhir sebanyak 70-an kasus ,namun sampai akhir tahun tetap menjaga angka pada level 2 ini

Vaksinasi juga terus dikebut, hingga saat ini vaksinasi dosis pertama sudah mencapai 34,91% dan dosis kedua sebanyak 19,90%. Sementara bed occupancy rate (BOR) kini hanya sebanyak 9%.

penulis | Erris JN

Related posts

Leave a Comment