Polisi Telusuri Kasus Penipuan Modus Pencairan Dana Mengatasnamakan Bank Mandiri

TOPMETRO.NEWS – Kanit Intel Polsek Percut Seituan, AKP Mukholis mendata warga Jalan Rambongan II, Dusun IX Desa Bandar Klippa, Tembung Percut Seituan yang menjadi korban penipuan dengan diiming imingi mendapat dana pencairan sebesar Rp15 juta dari Bank Mandiri, Kamis (1/6) malam.

“Di perintah kapolsek untuk menyelidiki kasus ini bang, kita setelah minta keterangan korban kita akan mencari pelaku,” kata Mukholis.

Info yang diterima warga tampak antusias mengikuti syarat pencairan dana tersebut kepada Sadli (32) warga Rambongan Satu, Desa Bandar Klippa Tembung Percut Seituan. Hampir setiap hari Sadli mendatangi warga dan mengatakan akan ada pencairan dana dari Bank Mandiri dalam bulan Ramadhan ini. Warga yang berharap mendapat dana tersebut kemudian menyerahkan poto kopi dan pas photo mereka kepada Sadli.

Sementara uang Rp 2 ribu diberikan warga sebagai dana foto kopi selembar berkas yang akan diberikan kepada warga sebagai bukti sudah terdaftar akan menerima dana tersebut.

“Banyak banyak saja ibu berdoa biar dapat,” kata Sadli sambil menerima uang Rp 2 ribu dari warga yang mengikuti persyaratan tersebut.

Setelah warga menyerahkan poto kopi KTP, dan pas photo, Sadli menempelkan pas photo tersebut ke selembar berkas yang sudah dia siapkan. Kemudian warga tersebut menempel cap jempol dibawah pas photonya.

Satu orang diperoleh lebih dari satu untuk mengajukan persayaratan tersebut.

“Lebih dari satupun bisa, lebih banyak akan lebih besar ibu ibu mendapatkan dananya. Kitq bagi bagi dana itu, saya tidak mau makan sendiri kita bagi semuanya, dua ribunya untuk potokopi, satu poto kopi dua ribu bu,” kata Sadli memjelaskan kepada warga yang kebanyakan kaum ibu terserbut.

Salah seorang warga mengaku, tidak begitu keberatan mengeluarkan uang Rp 2 ribu untuk membuat persyaratan tersebut.

“Asal jangan nanti ada lagi dananya, kalau keluar uang lagi dan dananya belum cair ya saya tidak mau,” katanya seraya memperlihatkan selambar berkas persyaratanya yang sudah diberi nama sesuai no KTP dan diberi cap jempol dirinya.

Sementara Sadli mengaku sebagai penyalur agar dana tersebut cair dan.kantornya berada di daerah Marelan.

“Kantor saya di Marelan, dan sudah 500 ribu lembar berkas sudah siap seperti ini,” kata Sadli.

Amatan TOP METRO berkas tersebut sudah berakhir masa waktunya. Dalam tulisan berkas tersebut tertulis waktu transaksi 2016.  Jika 500 ribu berkas yang sudah mereka berikan pada warga dikalikan 2 ribu, artinya mereka telah mengantongi 1 M.(TM/13)

Related posts

Leave a Comment