Topmetro.news – Beraktifitasnya kembali para penambang tambang emas ilegal dengan menggunakan alat berat excavator di Daerah Alisan Sungai (DAS) Batang Natal Kecamatan Batang Natal pasca banjir besar yang baru terjadi tanpa tersentuh hukum membuat masyarakat Kabupaten Mandailing Natal (Madina) bertanya-tanya.
Salah satunya pertanyaan itu datangnya dari Lembaga Swadaya Masyarakat Lumbung Informasi Rakyat (LSM LIRA). Yang selama ini selalu menyoroti aktifitas tambang emas menggunakan alat berat ini.
Bupati LSM LIRA Kabupaten Madina, Ali Musa Nasution melalui wakil Sekertaris LSM LIRA Madina, M Syawaluddin. Selasa (28/12/2021) mengatakan keheranannya terhadap kebungkaman APH di Kabupaten Madina dan Provinsi Sumatera Utara (Sumut). Terkait keberadaan tambang emas ilegal tanpa izin di Sungai Batang Natal tersebut.
“Bungkamnya Aparat Penegak Hukum (APH) terhadap kegiatan penambangan emas tanpa izin di sepanjang Sungai Batang Natal menjadi pertanyaan bagi segenap pengurus DPD LSM LIRA Kabupaten Madina”.ungkapnya
Aksi Unjuk Rasa
Padahal lanjutnya, sebelumnya telah banyak pemberitaan diberbagai medai cetak, Online, Televisi. Dan bahkan aksi unjuk rasa penolakan keberadaan tambang emas ilegal tanpa izin yang telah merusak alam Bumi Gordang Sambilan itu. Namun pihak APH tetap saja seakan tutup mata dan telinga membiarkan aktivitas ilegal tersebut terus beroperasi.
“Atas Hal ini telah membuat hilangnya kepercayaan masyarakat terhadap kinerja pihak APH di Kabupaten Madina dan Provinsi Sumut. Apakah APH sudah menerima “UPETI” agar tutup mulut dan membiarkan kegiatan Ilegal berleluasa tanpa ada penindakan dan penegakan hukum”.sebutnya penuh tanya.
Baca Juga : Tak Tersentuh Hukum, Tambang Emas Ilegal di Sungai Batang Natal Terus Beraktivitas
Seperti yang kita ketahaui bersama, baru – baru ini Kabupaten Madina baru saja dilanda musibah banjir. Yang menyebabkan sebanyak 6 kecamatan yang mengalami banjir terparah. Dan akibat dari bencana banjir tersebut menelan 4 korban jiwa.
Menyikapi itu, Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi di dampingi Kapoldasu dan Pangdam BB saat melakukan kunjungan menegaskan. Bahwa salah satu penyebab terjadinya banjir adalah aktifitas tambang ilegal di Sungai Batang Natal.
Akan tetapi kenyataannya, hingga hari ini tidak ada tindakan yang tegas dilakukan untuk menertibkan aktifitas tambang ilegal yang menggunakan alat berat tersebut.
Reporter | Jeffry Barata Lubis
