Usai 7 Orang Terjaring OTT, Bupati Langkat Diboyong KPK ke Gedung Merah Putih

OTT Langkat

topmetro.news – Komisi Pemberantasan Korupsi melakukan operasi tangkap tangan atau OTT KPK terhadap sejumlah orang di Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, Selasa, (18/1) malam hingga Rabu siang, 19 Januari 2022.

Tim KPK dibantu Personil Brimob Polda Sumatera Utara awalnya berhasil mengamankan beberapa orang diduga terkait setoran fee proyek di Cafe Dilan, Kota Binjai, Kelurahan Jati Karya, Kecamatan Binjai Utara.

Dalam penangkapan tersebut, disebut-sebut diantaranya merupakan pejabat Dinas PUPR, rekanan sekaligus Ketua Gapensi Langkat, Mr, Ftr, dan Dn. Informasi yang berkembang, tim OTT yang terjadi Selasa malam itu juga mengamankan Sjr dan Is PA.

Namun, tidak seorang pun pejabat di Kabupaten Langkat yang berani memastikan oknum Kadis PUPR Sjr dan abang kandung Bupati Langkat yang juga menjabat sebagai Kepala Desa Raja Tengah, Kecamatan Kuala, Kab.Langkat, sekaligus merupakan Ketua Apdesi Langkat, serta Ketua SPSI.

Usai penangkapan sejumlah orang tersebut, kemudian Tim KPK memboyong sejumlah orang yang terjerat OTT tersebut ke Polres Binjai dan kemudian memboyong ke Mako Brimob Polda Sumut.

Rabu, (19/1), tim antirasuah dengan dikawal pasukan Brimob Polda Sumut, bergerak menuju ke rumah Iskandar PA, yang disebut-sebut sangat berpengaruh untuk pembagian proyek dan fee. Sebahagian Tim KPK juga mengeledah rumah pribadi milik Bupati Langkat, Terbit Rencana Perangin Angin, dalam kegiatan pengembangan perkara OTT malam sebelumnya.

Dalam proses pengedahan itu di rumah Bupati, dikabarkan petugas menemukan uang puluhan milyar Rupiah di dalam rumahnya. Tampak Terbit Rencana Perangin Angin dengan mengenakan celana pendek dikawal petugas untuk menyaksikan pengeledahan tersebut.

Anehnya, orang nomor satu di Kabupaten Langkat tersebut, terlihat santai di rumahnya disaat jam-jam kerja. Info yang diperoleh, Bupati Langkat tersebut jarang masuk bertugas di kantornya di Gedung Pemkab Langkat, melainkan lebih banyak mengendalikan aktivitas kegiatan Bupati atau rapat-rapat, rumah pribadinya di Raja Tengah, Kecamatan Kuala.

Penggeledahan dan penangkapan Bupati Langkat Terbit Rencana tersebut, diduga terkait suap dari sejumlah rekanan atau pemborong pekerjaan konstruksi yang bersumber dari dana APBD Kabupaten Langkat, yang bermuara untuk Bupati.

Bukan itu saja, informasi yang berkembang, OTT yang dilakukan komisi antir rasuah tersebut, berkaitan dengan laporan yang disampaikan sejumlah aktivis massa beberapa waktu lalu, terkait dugaan korupsi dan pungli Bupati Langkat dan kroni-kroninya, termasuk setoran “isi ulang” posisi jabatan.

Usai menggeledah rumah Iskandar PA dan rumah pribadi Bupati Langkat yang megah, Tim KPK dengan dikawal Brimob Polda Sumut, memboyong Bupati ke Mapolres Langkat.

Tampak dalam rombongan tersebut, selain Tim KPK, Kapolda Sumut, Irjen Pol.R.Z.Panca Putra Simanjuntak, menggiring Terbit Rencana PA yang mengenakan baju kaus, celana pendek dan memakai sendal jepit.

Tidak lama di Mapolres Langkat, sejumlah anggota polisi tampat bersiap-siap di pesawat heli Polisi yang stand by di Lapangan Alun Alun Amir Hamzah, Stabat. Tampak puluhan awak media bersiap-siap untuk mengabadikan momen tersebut.

Namun, rombongan Tim KPK bersama Kapolda serta Kapolres Langkat, membawa Bupati Langkat tidak menggunakan Heli, tapi dengan mengendarai mobil menuju Mapolres Binjai.

Sayang, tidak seorang pun yang dapat memberikan keterangan semua aktivitas Tim penyidik KPK bersama Bupati Langkat selama di Polres Langkat.

Rombongan Penyidik KPK, Kapolda Sumut dan Kapolres Langkat, serta Bupati Langkat Terbit Rencana PA tiba di Polres Binjai sekitar pukul 16.00 WIB.

Setelah diboyong ke dalam salah satu ruangan, Tim KPK, Kapolda Sumut, dan Bupati Langkat, meninggalkan Polres Binjai menggunakan Heli.

Sama seperti pihak Polres Langkat, tidak seorang pun perwira dan petugas di Polres Binjai yang bersedia memberikan keterangan. “Maaf, Bang. Kami tidak bisa menjelaskan apa pun dan kami juga tidak tau apa-apa terkait kegiatan Tim KPK. Memang tadi Bupati Langkat di bawa kemari, tapi kami tidak tagu apa-apa. Kemana dibawa dan naik apa, saya juga tidak tahu,” ujar Kasubbag Humas Polres Binjai, Iptu Junaidi.

Terpisah, beberapa warga Langkat di Kecamatan Stabat yang dimintai komentarnya terkait penangkapan Bupati Langkat, malah mengucapkan sukur. “Syukurlah, Bang. Semoga dengan tertangkapnya Terbit Rencana dan kroni-kroninya, Kabupaten Langkat ke depan akan semakin maju dan jauh lebih baik lagi,” ujarnya.

Sementara itu, Kabid Humas Polda Sumut Kombes Hadi Wahyudi mengatakan, Polda Sumatera Utara bersinergi dengan KPK mengamankan Bupati Langkat atas dugaan tindak pidana korupsi.

“Saat ini penyidik KPK tengah mendalaminya, kita (Polda Sumut,red) sifatnya membekap proses mengamankannya saja. Untuk terduga atau pelaku-pelaku lainnya ada tujuh orang sudah diterbangkan ke Jakarta. Saat ini masih Bupati yang ada di Polres Binjai,” ujar Hadi, Rabu (19/1) malam, tanpa merinci identitas para terduga pelaku yang diamankan.

Bupati Langkat Tiba di Bandara Kualanamu

Bupati Langkat Terbit Kencana Perangin-angin tiba di Bandara Kualanamu, Kabupaten Deliserdang, Sumatra Utara, seusai pemeriksaan di Polres Binjai.

Pantauan di Bandara Kualanamu, orang nomor satu di Kabupaten Langkat tiba sekitar pukul 21.32 WIB.

Terbit Rencana Perangin-angin yang mengenakan baju kemeja hijau dan celana jeans berwarna hitam masuk pintu X-Ray lantai II Bandara Kualanamu, untuk diperiksa barang-barang bawaannya.

Penyidik KPK yang mengawal Terbit Kencana Perangin-angin meminta kepada para wartawan agar tak menganggu proses pemberangkatan.

“Jangan diganggu, kami sudah boarding,” cetus penyidik KPK dengan jalan tergesa-gesa memboyong Terbit Kencana.

Terbit Kencana Perangin-angin diterbangkan dari Medan ke Jakarta menumpangi Pesawat Batik Air dengan nomor penerbangan ID 6843. Hal itu dibenarkan oleh petugas cek in counter Batik Air.

Reporter | Rudy Hartono/Corney

Related posts

Leave a Comment