Inggris Cari Sukarelawan yang Mau Disuntik Virus Corona

Inggris Cari Sukarelawan yang Mau Disuntik Virus Corona

topmetro.news – Universitas Oxford di Inggris akan melakukan uji coba medis pertama di dunia yang diizinkan secara sengaja menginfeksi peserta terhadap virus corona. Saat ini sedang dicari banyak sukarelawan.

Uji coba merupakan upaya membantu mengembangkan vaksin yang lebih baik. Uji coba Universitas Oxford diluncurkan sejak April tahun lalu.

Fase pertama yang masih berlangsung, fokus untuk mencari tahu berapa banyak virus yang di butuhkan untuk memicu infeksi. Pada fase kedua akan bertujuan menentukan respons imun yang perlu untuk menangkal virus tersebut, menurut Universitas Oxford dalam pernyataan, Selasa, 25 Januari 2022.

Para peneliti sementara menyimpulkan bahwa kemungkinan infeksi virus terlemah hanya menyebabkan orang yang terpapar memiliki gejala ringan atau bahkan tanpa gejala Covid-19. Para ilmuwan berencana memaparkan virus asli Corona terhadap para sukarelawan yang sudah terinfeksi atau menerima vaksinasi secara alami. Dosisnya adalah sesuai varian asli virus Corona, untuk menentukan tingkat antibodi atau sel T kekebalan. Tingkat antibodi ini perlu untuk mencegah infeksi.

“Ini adalah respons imun yang kemudian perlu di induksi dengan vaksin baru,” kata Helen McShane, Profesor Vaksinologi Universitas Oxford dan kepala peneliti study. Hasil dari uji coba akan membantu dalam pengembangan vaksin di masa depan menjadi lebih cepat dan lebih efisien.

Vaksin Covid-19

Ahli imunologi global telah berusaha menemukan dengan tepat reaksi kekebalan yang harus  vaksin Covid-19 hasilkan untuk melindungi terhadap penyakit. Di kenal sebagai korelasi perlindungan. Setelah menemukan, kebutuhan untuk uji coba vaksin massal sangat berkurang.

Sejak beberapa dekade, para ilmuwan melibatkan manusia untuk menngembangkan pengobatan terhadap penyakit menular. Uji coba oleh Universitas Oxford, Inggris yang melibatkan manusia terhadap virus Covid-19 adalah pertama kalinya.

Karena melibatkan manusia sebagai sukarelawan, uji coba ini berbahaya bila mereka tertular virus Covid-19. Namun universitas mengambil langkah pencegahan dengan menerapkan sejumlah syarat untuk sukarelawan. Di antaranya peserta harus sehat dan berusia 18-30 tahun. Mereka akan tinggal di karantina setidaknya selama 17 hari. Siapa pun yang mengalami gejala akan mendapat pengobatan antibodi monoklonal Regeneron, Ronapreve.

 

Sumber: Tempo

Related posts

Leave a Comment