Kongres Kebudayaan Batak Toba Akan Digelar di Balige Oktober Mendatang

Sebuah kongres membahas seputar Kebudayaan Batak Toba akan berlangsung di Balige, Kabupaten Toba pada 20-22 Oktober 2022 mendatang.

topmetro.news – Sebuah kongres membahas seputar Kebudayaan Batak Toba akan berlangsung di Balige, Kabupaten Toba pada 20-22 Oktober 2022 mendatang. Untuk melaksanakan kongres tersebut, sudah terbentuk kepanitiaan dengan Ketua Prof Dr Robert Sibarani, Sekretaris Tigor Tampubolon, dan lainnya.

Terkait kegiatan tersebut, panitia pun menggelar press release yang berlangsung, Jumat (4/3/2022), di HDTI Jalan Imam Bonjol, Medan. Hadir antara lain, Prof Dr Robert Sibarani dan Tigor Tampubolon sebagai ketua dan sekretaris panita. Kemudian ada juga Direktur Pemasaran Pariwisata BPODT Wahyu Dito Galih Indharto, Kepala Balai Bahasa Sumatera Utara Dr Maryanto MHum, Ketua Prodi Sastra Batak Fakulstas Sastra USU Drs Jekmen Sinulingga MHum, dan sejumlah pegiat maupun pemerhati budaya maupun pariwisata.

Pada sambutannya Prof Robert Sibarani menjelaskan alasan, kenapa harus Batak Toba. “Karena ada baiknya dimulai dari bagian-bagiannya dulu (Toba, Simalungun, Karo, Pakpak, dan Angkola). Baru kemudian secara menyeluruh,” katanya.

Artinya, Kongres Kebudayaan Batak dimulai dari Batak Toba. Kemudian lanjut Simalungun, Karo, Pakpak, Angkola. Dan akan berlangsung secara terus-menerus.

Di kesempatan itu, Prof Robert juga mengungkapkan, salah satu persoalan dalam Batak Toba adalah soal ejaan dalam Bahasa Batak. Sehingga ada harapan, bahwa nanti akan ada buku terkait ejaan Bahasa Batak Toba.

Kegalauan lainnya adalah soal bagaimana masa depan Aksara Batak Toba. “Karena perlu sebuah kepastian soal mana yang digunakan (dari lima subetnis Batak yang ada). Maka akan ada pedoman penulisan Aksara Batak. Mudah-mudahan terbit akhir tahun ini,” jelasnya.

Hal lain yang jadi perhatian adalah, bagaimana membentuk generasi muda yang mengedepankan kearifan lokal. Misalnya soal ‘marsirippa’, yang artinya kompak bersama-sama.

“Untuk mendukung rencana pembuatan buku itu, maka akan dibentuk tim,” kata Prof Robert seraya menambahkan, direncanakan juga mendatangkan benda-benda bersejarah untuk dikumpulkan sebagai bukti adanya karya nenek moyang Orang Batak.

Dukungan BPODT

Sementara Direktur Pemasaran Pariwisata BPODT Wahyu Dito Galih Indharto mewakili Direktur Utama BPODT, mengungkapkan dukungan atas Kongres Kebudayaan Batak Toba tersebut.

“Kehadiran saya bersama dengan pengurus lain di acara ini adalah sebagai bentuk dukungan atas kongres pertama ini,” katanya. Dito pun berharap kongres bisa sebagai asesmen perkembangan Kaldera Toba.

Untuk kongres nanti, kata dia, BPODT akan mengundang diaspora-diaspora dari seluruh Indonesia. Bahkan kalau pandemi sudah reda bisa mengundang dari luar negeri. Paling tidak bisa hadir secara virtual apabila kondisi tidak memungkinkan.

Selanjutnya, Ketua Prodi Sastra Batak Fakulstas Sastra USU Drs Jekmen Sinulingga MHum mengutarakan pentingnya atraksi budaya dalam mengembangkan pariwisata di Kawasan Danau Toba.

“Sehingga Prodi Sastra Batak pun ikut terpacu untuk ikut terlibat. Dan faktanya mahasiswa Sastra Batak pun sudah mulai banyak yang dilirik pelaku pariwisata. Dan kita berharap kepada media untuk mendukung Kongres Kebudayaan Batak Toba,” kata pimpinan prodi yang sudah berdiri sejak 1979 ini.

Sedangkan Kepala Balai Bahasa Sumatera Utara Dr Maryanto MHum mengutarakan, bahwa yang pertama ingin mereka tunjukkan adalah semangat untuk mendukung kongres. Hal itu terbukti dengan adanya karya-karya buku yang mereka terbitkan, termasuk soal Bahasa Batak dan lainnya.

Pada kesempatan itu, Dr Maryanto menyerahkan buku-buku terbitan mereka kepada panitia dan narasumber. Acara press release itu sendiri berlangsung dengan mengedepankan prokes (protokol kesehatan) yang ketat.

reporter | Jeremi Taran

Related posts

Leave a Comment