Ukraina Tak Berminat Lagi Jadi Anggota NATO

Ukraina Tak Berminat Lagi Jadi Anggota NATO

topmetro.news – Presiden Volodymyr Zelensky menyatakan ia tak lagi mendesak keanggotaan NATO untuk Ukraina. Hal itu merupakan masalah sensitif yang menjadi salah satu alasan Rusia untuk menyerang Ukraina.

Zelensky juga mengatakan terbuka untuk berkompromi terhadap status Donetsk dan Luhansk, dua wilayah pro-Rusia yang memisahkan diri dari Ukraina. Dua wilayah ini kini diakui oleh Rusia sebagai wilayah independen, sebelum melancarkan invasi pada 24 Februari 2022.

“Saya bisa menjawab dengan tenang mengenai pertanyaan ini. Sejak lama setelah kami memahami bahwa NATO tidak siap untuk menerima Ukraina,” kata Zelensky dalam sebuah wawancara yang disiarkan Senin malam di ABC News.

“Aliansi (NATO) takut akan hal-hal kontroversial, dan konfrontasi dengan Rusia,” ujar Zelensky.

Keanggotaan NATO

Ihwal keanggotaan NATO, melalui seorang penerjemah Zelensky mengatakan tidak ingin menjadi presiden dari negara yang memohon sesuatu dengan berlutut.

Rusia juga beberapa kali menegaskan bahwa tak ingin Ukraina menjadi anggota NATO. Dalam beberapa tahun terakhir, anggota NATO berkembang ke negara Eropa timur yang merupakan bekas blok Soviet. Hal ini membuat marah yang melihat perluasan NATO sebagai ancaman.

Sesaat sebelum Rusia invasi Ukraina, Putin mengakui sebagai dua republik separatis pro-Rusia di Ukraina timur yaitu Donetsk dan Luhansk yang telah berperang dengan Kiev sejak 2014. Putin ingin Ukraina mengakui Donetsk dan juga Luhansk sebagai negara yang berdaulat dan mandiri.

Ihwal permintaan Rusia ini, Zelensky mengatakan terbuka untuk berdialog.

“Saya berbicara tentang jaminan keamanan,” katanya.

Ia mengatakan kedua wilayah ini belum di akui oleh siapa pun kecuali Rusia. “Tetapi kami dapat mendiskusikan dan menemukan kompromi tentang bagaimana wilayah ini akan terus hidup.”

“Yang penting bagi saya adalah bagaimana orang-orang di wilayah itu akan hidup yang ingin menjadi bagian dari Ukraina, yang di Ukraina akan mengatakan bahwa mereka ingin mereka masuk,” kata Zelensky.

“Jadi pertanyaannya lebih sulit dari sekadar mengakuinya,” kata presiden.

“Ini adalah ultimatum lain dan kami tidak siap untuk ultimatum. Yang perlu dilakukan adalah Presiden Putin mulai berbicara, memulai dialog daripada hidup dalam gelembung informasi tanpa oksigen.”

 

Sumber: tempo

Related posts

Leave a Comment