Gubsu Edy Rahmayadi Minta Jangan Ada Kecurangan di PON 2024

Gubsu Edy Rahmayadi Minta Jangan Ada Kecurangan di PON 2024

topmetro.news – Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi meminta pihak penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut tahun 2024. Terkhusus Panitia Besar PON wilayah Sumut, untuk menjunjung tinggi sportivitas dan tidak melakukan kecurangan dalam pelaksanaan pertandingan setiap cabang olahraga (Cabor).

“Pak Gubernur sudah meminta kepada kita semua, Sumut tidak mau (melakukan) curang dan tidak mau dituduh curang,” ucap Ketua Komite Olahraga Nasional (KONI) Provinsi Sumut, Ketua KONI Sumut, John Ismadi Lubis dalam jumpa press di gelar di lantai II, Kantor Gubernur Sumut, Kota Medan, Rabu (3/8) sore.

John mengimbau dan mengajak para atlet asal Sumut yang ingin pulang kampung untuk membela tanah kelahirannya di PON 2024. Namun, ia menolak transaksi jual-beli atlet yang nilainya mencapai Rp 1 miliar.  Lebih baik, uang sebut dipergunakan untuk pembinaan atlet yang ada di KONI Sumut.

“Sumut tidak mau membeli atlet. Tetapi, atlit sumut yang mau pulang kampung silahkan. Kita urus, keinginannya (pulang kampung). Jadi, ada sudah mengajukan ingin pulang kampung kita bantu dan kita urus untuk pulangnya. Tapi begitu dia mau pulang  dengan bayaran, pak Gubernur bilang jangan lakukan,” kata John.

Target PON

John mengatakan untuk peringkat perolehan medali di PON XXI tahun 2024 Aceh-Sumut, Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi target PON 2024 masuk 3 besar.

“Pak Gubernur bias optimis di tiga besar (peringkat perolehan medali),” sebut John didampingi Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Sumut, Tuahta Ramajaya Saragih Plt Kadis Kominfo Sumut, Kaiman Turnip.

John mengungkapkan dalam analisis dirinya perolehan medali di PON 2024 mengalami kesulitan bagi kontingen Sumut masuk dalam tiga besar. Karena, ada DKI Jakarta, Jawa Barat dan Jawa Timur merupakan daerah gudangnya atlet berprestasi ditingkat nasional maupun internasional.

“Kita realistis bahwa saat ini, 3 besar itu DKI Jakarta, Jabar dan Jatim. Karena, mereka medalinya sudah diatas 100 medali. Kalau nanti PON Aceh Sumut, kita harus berhitung dimana keuntungan kita sebagai tuan rumah,” kata John.

John menilai kontingen Sumut di PON Aceh-Sumut tepat berada diperingkat 4 atau 5 besar. Karena, melihat perhitungan medali dari cabor yang sangat berpotensi untuk menyumbangkan medali bagi provinsi ini.

“Jadi, kita target kita hanya masuk di 5 besar atau 4 besar. Sekarang di atas kita adalah DKI Jakarta, Jawa Barat, Jatim dan Papua. Tapi mudah-mudahan nanti kedepan, dia pasti tidak sama seperti itu,” ucap John.

Prestasi Atlet

John mengungkapkan KONI Sumut saat per 1 Agustus 2022, sebanyak 479 atlet. Tapi, target akhir tahun 500 atlet. Kemudian, hingga 2024 mencapai 1.000 atlet. Namun, pemusatan latihan daerah (Pelatda) di Sumut sudah dilakukan sejak 2021.

“Sampek nanti 2024 awal kita sudah bisa memenuhi nomor maupun cabor. Itupun, dengan catatan tidak semua cabang olahraga itu, harus kita penuhi. Kalau memang tidak ada mengapa harus kita paksakan, kalau prestasinya tidak ada kenapa kita paksakan,” jelas John.

John mengungkapkan bahwa DKI Jakarta, Jabar dan Jatim memiliki prestasi terbaik dalam setiap penggelaran PON ditunjang dengan anggaran besar diberikan Pemerintah Provinsi (Pemprov) itu.

John mengatakan KONI DKI Jakarta menerima dana hibah dari Pemprov DKI Jakarta, sebesar Rp 850 miliar, KONI Jabar menerima dana hibah Pemprov Jabar sebesar Rp 385 miliar dan KONI Jatim menerima dana hibah dari Pemprov Jatim sebesar Rp 350.

Sedangkan, KONI Sumut menerima dana hibah dari Pemprov Sumut hanya Rp 50 miliar. Namun begitu, John memaksimalkan dana tersebut untuk melakukan pembinaan terhadap atlet di Sumut.

“Kita hanya Rp 50 milyar sudah merasa  besar itu. Karena APBD kita cuman 15 Triliun. Makanya semangat Pemprov Sumut dan pak Gubernur ini kami sikapi, kami juga persiapkan alternatif lain bagaimana menghadapinya,” tandas John.

Penulis | Erris

Related posts

Leave a Comment