Tak Ada Sosialisasi, Warga Tolak Pembangunan Tower di Jalan Syahruddin Sitirejo III Medan Amplas

Sejumlah warga berdomisili di Lingkungan 8 Kelurahan Sitirejo III Kecamatan Medan Amplas, Medan, memprotes pendirian tower telekomunikasi (BTS) di seputar rumah mereka. Lokasi tower itu sendiri berada di Jalan Syahruddin Kelurahan Sitirejo III Kecamatan Medan Amplas, Medan.

topmetro..news – Sejumlah warga berdomisili di Lingkungan 8 Kelurahan Sitirejo III Kecamatan Medan Amplas, Medan, memprotes pendirian tower telekomunikasi (BTS) di seputar rumah mereka. Lokasi tower itu sendiri berada di Jalan Syahruddin Kelurahan Sitirejo III Kecamatan Medan Amplas, Medan.

Menurut salah seorang warga kepada media, perihal penolakan atas pendirian tower sudah mereka sampaikan secara tertulis ke Kantor Lurah Sitirejo III. “Kami sudah sampaikan secara tertulis ke kelurahan pada Hari Senin tanggal 8 Agustus 2022 kemarin. Namun kami belum menerima apa jawaban,” kata warga yang minta namanya tidak disebutkan itu kepada media, Selasa (9/8/2022).

Ia menambahkan, ada sebanyak 25 warga yang ikut menandatangani surat penolakan yang tembusannya mereka sampaikan ke Camat Medan Amplas tersebut. Warga juga berencana menyampaikan tembusan surat ke Wali Kota Medan.

Sedangkan alasan penolakan, salah satunya adalah, tidak ada sosialisasi kepada warga sebelum memulai pekerjaan pembangunan tower. Sehingga dalam surat itu, para warga tersebut pun menyatakan rasa keberatan atas pembangunan tower yang berada di dekat rumah/kediaman mereka.

“Kami juga memohon kepada Lurah Sitirejo III, Camat Medan Amplas, Wali Kota Medan, dan Gubernur Sumatera Utara, beserta kepala dinas terkait untuk menghentikan pembangunan BTS yang berada di dekat rumah/kediaman kami tersebut,” sebut warga di salah satu bagian surat mereka.

Ada pun alasan penolakan mereka antara lain, bahwa perusahaan pemilik tower tidak meminta izin kepada mereka sebagai masyarakat di dekat lokasi BTS. Selain itu warga khawatir, pembangunan tower dapat menyebabkan kerugian secara materi bagi mereka dan keluarga.

Para warga juga mengkhawatirkan, pembangunan tower tersebut dapat menyebabkan gangguan kesehatan bagi mereka dan keluarga. Kemudian warga menyebut, pembangunan BTS tersebut mengurangi rasa nyaman bagi mereka dan keluarga.

Kuitansi Kosong

Di tengah penolakan itu, warga juga menyebut bahwa ada di antara mereka yang telah menandatangani kuitansi kosong. Mereka sendiri tidak paham ke mana arah penandatanganan kuitansi kosong tersebut. Namun mereka mengaku memang ada menerima sejumlah uang. Tapi soal sosialisasi dengan mengumpulkan warga, menurut mereka, tidak ada.

“Kami tidak tahu apa pemberian uang dan penandatanganan kuitansi kosong tersebut ada kaitan dengan pembangunan tower. Tapi kami memang ada menerima uang dan tidak tau untuk apa. Hanya saja kami ada menandatangani kuitansi kosong,” sebut seorang warga yang rumahnya berjarak kurang lebih 35 meter dari lokasi tower.

Sementara itu, ketika wartawan media ini mencoba mengkonfirmasi ke pihak tower terkait keberatan dan penolakan warga serta mengenai kuitansi kosong, hingga berita ini turun tayang, belum ada tanggapan.

Beberapa nomor telepon dari pihak tower, termasuk yang diberikan oleh Kepling 8 Kelurahan Sitirejo III, tidak merespon pesan melalui Aplikasi WhatsApp yang wartawan kirimkan. Pesan yang dikirim hanya dibaca, namun tidak ada jawaban.

Pihak kelurahan sendiri menyebut, sedang mencari alamat perusahaan tersebut di Kota Medan. Sehingga permasalahan dengan warga dapat terselesaikan dengan baik.

reporter | Jeremi Taran

Related posts

Leave a Comment