topmetro.news – Ketua Komisi Kejaksaan Republik Indonesia (Komjak RI) Ambarita Simanjuntak mengapresiasi laporan terkait pemukulan dan pengeroyokan terhadap wartawan topmetro.news, Jeffry Barata Lubis, yang terjadi di Mandailing Natal (Madina).
Ia menegaskan akan segera mengecek laporan tersebut. Serta akan langsung memprosesnya sesuai dengan peraturan yang berlaku di NKRI. “Terima kasih atas laporannya. Dan segera akan kami cek,” jawabnya singkat kepada wartawan, Kamis (11/8/2022), via WhatsApp.
Perlu diketahui, laporan resmi yang dikirim korban pemukulan dan pengeroyokan wartawan Madina, Jeffry Barata Lubis ke Komjak RI ini dilakukan, karena korban menduga banyak kejanggalan yang terjadi dalam proses hukum selama ini.
Mulai dari dugaan kuat adanya komunikasi antara Tim Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejaksaan Negeri Madina dengan kuasa hukum terdakwa. Sehingga ada dugaan berhubungan dengan rendahnya tuntutan JPU kepada terdakwa. Di mana dalam Pasal 170 Ayat 2 Poin 1e berbunyi dengan ancaman paling lama 7 tahun penjara. Namun JPU hanya menuntut 1 tahun penjara.
Kemudian, tidak dihadirkannya dua saksi kunci korban untuk menguak siapa oknum dalang yang diduga menyuruh para terdakwa untuk melakukan tindakan penganiayaan dan kekerasan kepada korban di muka umum di salah satu cafe Kota Panyabungan, Jumat malam (4/3/2022) lalu tersebut. Padahal kedua saksi kunci tersebut sudah memberikan keterangannya ke Penyidik Polres Madina.
Dengan adanya surat resmi ke Ketua Komjak RI ini, korban berharap bisa mendapat keadilan dari proses hukum tersebut. Apalagi, dengan kejadian ini keluarganya masih mengalami trauma. Khususnya, anak-anaknya yang masih di usia sekolah karena melihat rekaman CCTV tindakan kekerasan tersebut yang viral di media sosial.
reporter | TIM
